REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mencatat ribuan unit rumah terendam banjir menyusul tingginya curah hujan yang terjadi di kawasan tersebut dalam beberapa hari terakhir.
"Kami mendata 1.452 rumah terendam banjir," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Karawang Ferry Muharam saat dihubungi, Jumat (15/3/2024).
Sesuai dengan catatan BPBD Karawang 1.452 rumah yang terendam banjir itu tersebar di 15 desa dari 10 kecamatan. Ia mengatakan lebih dari lima ribu jiwa terdampak bencana banjir, dan ratusan orang di antaranya mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti di kantor desa dan lain-lain. Mereka yang mengungsi karena ketinggian air yang merendam rumahnya sampai setinggi lebih dari satu meter.
Menurut dia banjir yang terjadi di wilayah Karawang akibat tingginya curah hujan yang berlangsung selama beberapa hari terakhir. Selain itu banjir juga dipicu meluapnya beberapa air sungai di wilayah Karawang seperti sungai Cibeet dan sungai Citarum.
Ferry mengimbau agar masyarakat yang terendam banjir bisa segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sebab saat ini cuaca masih cenderung hujan yang berpotensi hujan deras.
Sementara itu, banjir terparah terjadi di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat. Ketinggian air di sekitar desa mencapai 1-2 meter. Sehingga warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Banjir di sekitar Desa Karangligar, disebabkan luapan sungai Cibeet dan Citarum. Kini Satgas BPBD Karawang masih bersiaga di lokasi terdampak banjir untuk mengantisipasi banjir semakin meluas.