REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana Anies Baswedan akan maju kembali dalam Pilgub DKI beredar. Anies disebut berpulang maju seandainya dalam perhitungan Pilpres 2024 kalah dari Prabowo Subianto.
Seorang relawan Anies Baswedan, Ahmad Jilul Q Farid tak menampiak masih banyak yang ingin Anies maju di DKI. Dari jajak pendapat yang ia buat di Twitter per 1 Maret 2023, ada 68,8 persen setuju Anies maju. Sementara 31,2 persen tak sedtuju.
"Tapi bakal berat dan bahkan terancam gak dapat kendaraan partai," ujar Jilul yang juga alumni Rumah Kepemimpinan itu kepada Republika.co.id.
Ia mencontohkan untuk Partai Nasdem sudah ada nama mentereng seperti Ahmad Sahroni. Kemudian, PKS dikabarkan akan mengusung sosok Mardani. "Apalagi suara PKS tertinggi di DKI, kemungkinan bisa majuin calon sendiri tanpa koalisi," katanya.
Adapaun PDIP akan sulit mencalonkan Anies. Mereka sudah punya beberapa nama, salah satunya mantan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. "Gerindra, Golkar, Demokrat, PSI dan partai koalisi Prabowo-Gibran pasti punya calon sendiri."
Sementara jika mau independen juga akan berat. Jika kalah, maka kehilangan momentum untuk maju kemmbali menjadi capres. "Kalau mau ya maju independen, tapi ya bakal lebih berat, kalau kalah leverage-nya bakal turun dan kehilangan momentum buat nyapres lagi," ujarnya.
Respons Anies
Calon presiden (capres) nomor urut 01 Anies Baswedan menanggapi liarnya isu yang mengasumsikan bahwa dirinya akan maju di pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta jika tidak menang di Pilpres. Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu menegaskan bahwa dirinya masih fokus di Pilpres terlebih dahulu.