REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto bersilaturahmi ke Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Kamis (29/2/2024). Ketua Umum Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir didampingi Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menerima langsung Hadi Tjahjanto.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa pertemuan tersebut banyak membahas masalah nasional, khususnya masalah politik nasional pasca Pemilu 14 Februari lalu.
"Kami mendapatkan informasi dari Pak Menko Polhukam bahwa situasi negara saat ini pasca Pemilu cukup kondusif. Meskipun terdapat persoalan-persoalan yang mungkin perlu diselesaikan itu adalah hal yang wajar dan menjadi bagian hak politik bagi warga negara," kata Mu’ti dalam keterangannya.
Dalam pertemuan tersebut juga membahas persoalan kondisi di Papua yang menyangkut keamanan dan dinamika politik di Papua. "Sebagian disampaikan berkaitan dengan pilot yang disandera di Papua, dan Pak Menko dan jajaran sedang berupaya untuk menyelesaikan persoalan tersebut," ucapnya.
Pertemuan tersebut juga menyinggung soal bagaimana Muhammadiyah dan Pemerintah dapat saling bekerjasama membangun situasi yang kondusif dalam jeda waktu dari Perhitungan suara Pemilu sampai serah terima jabatan Presiden dan Wakil Presiden yang baru.
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengatakan Muhammadiyah memiliki peran penting menjaga keharmonisan di lingkungan masyarakat, terlebih disituasi sebelum dan setelah proses Pemilu 2024.
"Harapan kami dengan merangkul PP Muhammadiyah bisa menjaga kondisi seperti ini hingga nantinya terpilih Presiden dan Wakil Presiden yang baru," kata Hadi.
Hadi juga mengungkapkan bahwa komunikasi yang terjalin dengan PP Muhammadiyah terbangun sejak menjabat sebagai Panglima TNI, Menteri ATR BPN hingga saat ini.
"Saya yakin kerjasama yang dibangun selama ini akan terlaksana dengan baik, yakni dengan bersama-sama menjaga situasi damai, aman dengan tujuan besar menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," tutur Hadi.