Jumat 23 Feb 2024 15:44 WIB

BRIN: Puting Beliung Ekstrem di Rancaekek Kejadian Langka

Penyebab puting beliung kemungkinan akibat konvergensi angin dan uap air di daratan

Angin Puting Beliung di wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Foto:

Sebaliknya, updraft yang semakin kuat akan menumbuhkan lebih banyak awan. Siklus umpan balik positif tersebut menyebabkan updraft menjadi semakin kuat dan dapat berputar karena adanya windshear (perbedaan arah/kecepatan angin).

"Kolom udara yang berputar semakin kuat dapat mencapai permukaan tanah dan menghasilkan puting beliung," kata Didi.

Profesor Riset Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Eddy Hermawan mengungkapkan Rancaekek merupakan kawasan yang terletak nyaris di tengah-tengah Pulau Jawa bagian barat.

Kawasan itu semula merupakan kawasan hijau yang ditandai dengan banyak pepohonan. Artinya, lingkungannya masih relatif bersih.

Namun, sekarang kawasan itu telah beralih fungsi yang semula hijau berubah menjadi kawasan industri. Kawasan seperti itu biasanya rawan diterjang pusaran angin. “Dengan kata lain, terjadi perubahan tata guna lahan yang semula hutan jati, kini berubah menjadi hutan beton,” kata Eddy.

Lebih lanjut dia menerangkan bahwa industri banyak menghasilkan gas emisi yang tidak dapat leluasa kembali ke atmosfer akibat efek rumah kaca. Dengan lama penyinaran matahari lebih dari 12,1 jam, maka kawasan itu sangat panas pada siang hari dan relatif dingin saat malam hari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement