Kamis 22 Feb 2024 22:30 WIB

Pemprov Jateng Siapkan Kuota 777 Siswa Miskin di SMK Negeri

777 siswa itu akan dikirim ke tiga SMK boarding dan 15 SMK onboarding

Mobil prototipe karya siswa SMK di jawa Tengah (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Mobil prototipe karya siswa SMK di jawa Tengah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan kuota sebanyak 777 kursi bagi calon siswa dari keluarga ekonomi lemah di berbagai sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri boarding dan semi boarding.

"Rencana kami akan menerima peserta didik baru sebanyak 777 siswa. Jadi kuota siswa yang diterima nanti akan kami bagi, meliputi tiga SMK boarding dan 15 SMK semi boarding," kata Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana, di Semarang, Kamis (22/2/2024).

Sedikitnya ada tiga SMKN boarding milik Pemprov Jateng, yakni SMKN Jateng di Kota Semarang, Kabupaten Pati, dan Purbalingga.

Untuk 15 SMKN semi "boarding", yakni SMKN 2 Rembang, SMKN 1 Jepon, SMKN 1 Wirosari, SMKN 1 Kedawung, SMKN 2 Wonogiri, SMK N 1 Tulung, SMKN 1 Demak, SMKN 1 Randudongkal, SMKN 1 Purworejo, SMK N 1 Alian, SMKN 2 Wonosobo, SMKN 1 Punggelan, SMKN 1 Kalibagor, SMKN 2 Cilacap, dan SMKN 1 Tonjong.

Nana menjelaskan bahwa SMK negeri boarding dan semi boarding merupakan program beasiswa pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemprov Jateng bagi calon siswa yang berasal dari keluarga ekonomi lemah.

Persyaratan mendaftar adalah calon siswa telah lulus jenjang SMP/ MTs sederajat dengan usia maksimal 21 tahun per 17 Juli 2024, dan batas pendaftarannya adalah 19 Maret 2024.

Ia menegaskan calon siswa yang menempuh pendidikan di SMKN boarding dan semi boarding tidak dipungut biaya, mulai seluruh proses pendaftaran, biaya pendidikan, hingga gratis biaya hidup bagi siswa yang diasramakan atau boarding.

Menurut dia, Pemprov Jateng berkomitmen memperkuat program pendidikan vokasi di SMK, termasuk di SMKN Jateng yang menerapkan sistem asrama maupun di SMK yang semi boarding.

Diakuinya, penguatan program pendidikan vokasi juga didasari banyak masukan dari perusahaan bahwa sumber daya manusia (SDM) di Jateng masih perlu ditingkatkan keterampilannya.

Karena itu, di samping untuk memutus rantai kemiskinan, Nana mengatakan bahwa program tersebut juga bertujuan untuk menunjang kebutuhan SDM bagi perusahaan-perusahaan yang menanamkan investasi di Jateng.

"Insya Allah investasi di Jateng di tahun 2024 akan ada suatu peningkatan. Beberapa perusahaan, baik itu dari investor lokal maupun investor asing akan mendirikan perusahaan-perusahaan di Jateng ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement