REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sunda Kelapa, Jakarta melaksanakan Sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Perkapalan dan Kepelautan (Simkapel) bagi pegawainya.
Tujuannya adalah dalam rangka meningkatkan layanan jasa perkapalan dan kepelautan secara profesional, melayani, efektif dan efisien kepada pemilik atau operator kapal dan pelaku usaha di bidang perkapalan dan kepelautan di Pelabuhan Sunda Kelapa.
"Aplikasi (Simkapel) yang telah Go-Live pada Desember 2023 silam dirancang untuk mengintegrasikan pelayanan terkait sertifikasi kapal dan pelaut secara online," kata Kepala KSOP Kelas III Sunda Kelapa, Aries Wibowo dalam keterangan di Jakarta, Senin (19/2/2024).
Pelabuhan Sunda Kelapa adalah salah satu pelabuhan yang telah ditetapkan dalam Simkapel untuk pelayanan kapal yang berkegiatan di pelabuhan. Menurut Aries, sosialisasi itu penting untuk memberikan pemahaman kepada pemangku kepentingan terkait pemanfaatan Simkapel yang terintegrasi dalam satu wadah pelayanan.
Aries menjelaskan, aplikasi yang dibangun oleh Ditjen Perhubungan Laut adalah upaya untuk memastikan terjaminnya penyelenggaraan pelayanan transportasi laut yang andal dan berdaya saing. Hal itu melalui peningkatan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan industri pelayaran nasional.
Dia menyebut, aplikasi Simkapel dapat menyajikan data dan informasi mengenai sertifikasi kapal dan pelaut secara akurat, yang dapat ditelusuri oleh para pemangku kepentingan kapan pun dan di manapun. "Dengan demikian, diharapkan aspek efektivitas dan transparansi pelayanan khususnya di Pelabuhan Sunda Kelapa dapat tercapai dengan baik," ujar Aries.
Kepala Subdirektorat Rancang Bangun, Stabilitas, dan Garis Muat Kapal Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Capt Amir Makbul menambahkan, pada era transformasi digital, pemerintah dituntut untuk memanfaatkan teknologi secara ekstensif di bidang pelayaran. Langkah itu untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keselamatan dan keamanan, serta perlindungan lingkungan maritim.
Sampai saat ini, aplikasi itu telah melayani kurang lebih 198 ribu layanan yang masuk dari cakupan 204 layanan di Direktorat Perkapalan dan Kepelautan. Dengan pemanfaatan Simkapel, diharapkan Indonesia memiliki pusat data dan informasi terkait sertifikat keselamatan kapal dan dapat memetakan kapal yang beroperasi di Indonesia, khususnya berbendera Indonesia.