REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Proses penghitungan suara di TPS Khusus Universitas Gadjah Mada telah berakhir. Hasilnya pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin menang di TPS Khusus UGM.
Berdasarkan keterangan tertulis resmi UGM, pasangan calon capres-cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin memperoleh 56 persen suara. Kemudian pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo-Gibran memperoleh 23,2 persen suara, dan paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud meraih 20 persen suara.
Adapun angka perolehan suara tersebut merupakan total dari sembilan TPS yang ada di TPS Khusus UGM. Sembilan
TPS Khusus UGM antara lain Asrama Ratnaningsih Kinanti 1 yang merupakan TPS 901 dan 902 dengan jumlah pemilih 589; Asrama Ratnaningsih Kinanti 2 & 3 yang merupakan TPS 903 dan TPS 904 dengan jumlah pemilih 584; Asrama Ratnaningsih Sendowo yang merupakan TPS 922 dan TPS 923 dengan jumlah pemilih 509; Asrama Darmaputera Santren yang merupakan TPS 905 dan TPS 906 dengan jumlah pemilih 590 dan Asrama Darmaputera Karanggayam dengan jumlah pemilih 280.
Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan UGM sekaligus Penanggung Jawab TPS Khusus UGM, Hempri Suyatna menambahkan ada sebanyak 2.611 pemilih yang terdaftar di TPS khusus UGM. Hempri mengungkapkan tingkat partisipasi pemilih mahasiswa di TPS khusus UGM belum bisa mencapai 100 persen dikarenakan pemilu berlangsung saat liburan semester sehingga tidak sedikit masih mahasiswa yang belum kembali ke Yogyakarta.
"Tingkat partisipasi pemilih di TPS Khusus UGM sekitar 70 persen karena belum semua mahasiswa kembali ke Yogyakarta," kata Hempri, Rabu (14/2/2024).
Dalam penyelenggaraan pemungutan suara di TPS khusus UGM ini melibatkan 36 pengawas independen dan 63 KPPS dari kalangan mahasiswa UGM, serta linmas dari Kalurahan Caturtunggal, Sleman.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Arie Sujito, menyampaikan bahwa UGM telah memfasilitasi para mahasiswa yang berkuliah di Yogyakarta namun tidak bisa pulang ke kampung halaman untuk menggunakan hak pilihnya melalui TPS Lokasi Khusus UGM.
Hal ini menjadi komitmen UGM sejak awal untuk ikut mendukung penyelenggaraan
pemilu 2024 melalui kerja sama dengan 12 perguruan tinggi lain di DIY. Belasan kampus tersebut di antaranya Poltekesyo, STIKes panti Rapih, STPMD Jogjakarta, STIM YKPN, dan sebagainya.
Arie menjelaskan di TPS khusus ini tidak hanya melayani pemilih mahasiswa UGM saja, tetapi juga diperuntukkan pemilih dari 12 perguruan tinggi lain di DIY.
"Yang tergabung dalam TPS khusus ini ada mahasiswa dari 13 perguruan tinggi di DIY. Hasil pemilihan pun tentu menjadi beragam, orientasi dan partisipasinya. Tinggal menunggu akumulasi sesuai proses," ucapnya.
Arie mengatakan apapun hasilnya, UGM bersama dengan pemilih mahasiswa dari 12 perguruan tinggi yang menggunakan hak pilihnya di TPS khusus ini telah menjalankan komitmen dan tugas dengan baik dalam penyelenggaraan pemilu kali ini.