Sabtu 10 Feb 2024 11:07 WIB

Pengungsi Banjir Demak di Kudus Capai 1.292 Jiwa

Pemkab Kudus sediakan beberapa titik pengungsian.

Relawan pelajar membantu menyiapkan kebutuhan makanan korban banjir di dapur darurat Kemensos RI di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024). Dapur darurat tersebut untuk mengakomodir kebutuhan makan korban banjir hingga relawan yang bertugas mengevakuasi warga yang masih terjebak banjir sejak Kamis (8/8).
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Relawan pelajar membantu menyiapkan kebutuhan makanan korban banjir di dapur darurat Kemensos RI di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024). Dapur darurat tersebut untuk mengakomodir kebutuhan makan korban banjir hingga relawan yang bertugas mengevakuasi warga yang masih terjebak banjir sejak Kamis (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK — Jumlah warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah yang terdampak banjir dan mengungsi di Kabupaten Kudus bertambah menjadi 1.292 jiwa. Jumlah tersebut menyusul genangan banjir belum menunjukkan tanda-tanda surut.

"Data pengungsi per hari ini, termasuk yang mengungsi di rumah-rumah penduduk jumlahnya mencapai 1.292 jiwa," kata Camat Jati, Kabupaten Kudus Fiza Akbar, Sabtu (10/2/2024).

Baca Juga

 

Ia mengungkapkan dari seribuan pengungsi dari Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak tersebut, disediakan tempat pengungsian oleh Pemkab Kudus di beberapa titik.

 

Awalnya, tempat pengungsian yang disediakan, di antaranya di atas Jembatan Tanggulangin, Terminal Jati Kudus, Balai Desa Jati Wetan, dan Kantor Koramil Jati. Dengan jumlah pengungsi sebanyak 590 jiwa per Jumat (9/2).

 

Kemudian, kata dia, per hari ini (10/2) jumlahnya bertambah, karena tempat pengungsiannya juga bertambah, di antaranya di DPRD Kudus, Jati Kulon, Loram Kulon, Ngembal Kulon, Jepang Pakis, dan Tanjung Karang, serta di sejumlah rumah warga.

 

Untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum para pengungsi, di Terminal Induk Jati Kudus disediakan dapur umum. Pembina Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Jateng Gatut Rudi Ruliyanto mengungkapkan pihaknya menerjunkan anggota Tagana dari berbagai daerah untuk bertugas di dapur umum.

 

"Kami pastikan untuk kebutuhan makan dan minum para pengungsi terpenuhi, karena petugas di dapur umum juga dibuat tiga shift. Setiap shift ada 25 orang," ujarnya.

 

Selain memenuhi kebutuhan makan dan minum para pengungsi, juga disediakan kasur, tenda gulung, paket berisi alat kebersihan, pakaian serta perabot darurat, perlengkapan anak, selimut, sandang dewasa, dan sandang anak dengan jumlah cukup banyak.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement