Jumat 09 Feb 2024 23:15 WIB

Korban Banjir Terjebak di Rumah, Pemkab Demak Masih Berupaya Evakuasi

Hingga kini masih ada warga di dua desa yang menjadi fokus evakuasi Pemkab Demak.

Relawan gabungan mengevakuasi warga dengan perahu karet akibat terjebak banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024). Hingga Jumat (9/2) dini hari relawan gabungan masih mengevakuasi ratusan warga yang terjebak banjir, sementara BPBD Kabupaten Demak hingga Kamis (8/2) malam mendata 30 desa di tujuh kecamatan terendam banjir sejak Senin (5/2) akibat jebolnya tanggul Sungai Jratun, Sungai Wulan, Sungai Tuntang, dan Sungai Cabean dampak dari hujan deras dari wilayah hulu.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Relawan gabungan mengevakuasi warga dengan perahu karet akibat terjebak banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024). Hingga Jumat (9/2) dini hari relawan gabungan masih mengevakuasi ratusan warga yang terjebak banjir, sementara BPBD Kabupaten Demak hingga Kamis (8/2) malam mendata 30 desa di tujuh kecamatan terendam banjir sejak Senin (5/2) akibat jebolnya tanggul Sungai Jratun, Sungai Wulan, Sungai Tuntang, dan Sungai Cabean dampak dari hujan deras dari wilayah hulu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak, Jawa Tengah, masih terus mengupayakan evakuasi warga pada dua desa di Kecamatan Karanganyar yang masih terjebak di rumah mereka, menyusul tingginya genangan dan derasnya arus air.

"Hingga kini masih ada warga di dua desa yang menjadi fokus evakuasi yakni di Desa Karanganyar dan Wonorejo (Kecamatan Karanganyar)," kata Bupati Demak Eisti'anah ditemui di sela-sela mengunjungi pengungsi asal Kecamatan Karanganyar di Terminal Induk Jati Kudus, Jumat (9/2/2024).

Baca Juga

Untuk melakukan evakuasi warganya itu, pihaknya masih menunggu perahu bermesin, sekaligus mencari operator yang mampu mengoperasikannya karena sebelumnya sempat ada tim evakuasi yang perahunya terbalik karena arus air yang cukup deras. Kendala sementara, imbuh dia, memang soal proses evakuasi yang harus menerjunkan tim yang mampu mengoperasikan perahu bermesin dengan andal.

Sementara para relawan, kata dia, dipastikan juga mengalami kelelahan sehingga perlu ada dukungan tim evakuasi agar semua warga bisa diselamatkan dari tempat tinggal mereka yang tergenang banjir. "Untuk jumlah warga yang belum dievakuasi, kami belum bisa memastikan karena belum mendapatkan laporan," ujarnya.

Pemkab Demak melalui tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga sudah melakukan edukasi terhadap warga, menyusul adanya tanggul jebol untuk antisipasi adanya tanggul jebol susulan. Namun masih ada yang enggan dievakuasi. Banjir di Kecamatan Karanganyar  terjadi di tujuh desa mulai dari Desa Ketanjung, Undaan Lor, Undaan Kidul, Karanganyar, Ngemplik Wetan, Kedungwaru Kidul, dan Kedungwaru Lor.

Sebagian warga ada yang mengungsi di Kudus, antara lain di Terminal Induk Jati Kudus, Balai Desa Jati Wetan, dan di atas Jembatan Tanggulangin. Pemkab Demak juga mulai memenuhi kebutuhan logistik untuk para pengungsi, mulai dari makanan siap saji, baju bersih, selimut, maupun kebutuhan makanan, dan popok untuk bayi usia kurang dari lima tahun.

Tim kesehatan, kata dia, juga sudah koordinasikan dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Demak yang bertugas pada enam titik di Kecamatan Karanganyar, mengingat banjir di kecamatan lain seperti di Kecamatan Kebonagung, Dempet, maupun Gajah mulai surut. "Kami juga sudah berkoordinasi dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudus untuk pelayanan warga Demak yang membutuhkan perawatan medis, termasuk bagi warganya yang belum terdaftar jaminan kesehatan nasional akan langsung didaftarkan dan bisa langsung aktif," ujarnya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement