Arie mengatakan, UGM akan mengecek kembali surat kontrak, sehingga dapat diketahui sampai kapan kerja sama dengan perusahaan pinjaman daring itu berlangsung. Setelah itu, UGM akan menentukan langkah apakah diakhiri atau dilanjutkan dengan sejumlah perbaikan.
Arie mengaku tidak setuju dengan mekanisme kerja sama dengan perusahaan pinjaman daring untuk membayar UKT. Ia menilai itu cenderung memberatkan mahasiswa.
"Saya adalah orang yang enggak setuju," ucap dia.
Menurut Arie, pihaknya akan berupaya memperbaiki mekanisme pembayaran UKT tersebut dengan menyiapkan skema kredit pembayaran lain yang tidak memberatkan mahasiswa.
"UGM akan berusaha untuk membuat skema-skema bantuan, kredit yang dilakukan oleh kampus," kata dia.