REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas mendorong digitalisasi dalam manajemen ASN Basarnas. Menurut dia, langkah itu sejalan dengan tuntutan ASN sebagai garda terdepan menentukan arah mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Digitalisasi manajemen ASN dilakukan untuk menjamin efisiensi, efektivitas, akurasi penyelenggaraan dan pengambilan keputusan dalam manajemen ASN, dan untuk mewujudkan ekosistem penyelenggaraan manajemen ASN secara menyeluruh," kata Anas dalam Rapat Kerja Basarnas Tahun 2024 di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat dalam siaran pers dikutip Selasa (6/2/2024).
Anas menyampaikan, saat ini, reformasi birokrasi diarahkan secara double track untuk mendorong reformasi birokrasi. Tujuannya agar kualitas dan kapasitas birokrasi meningkat.
"Basarnas memiliki peran penting, menjaga keselamatan jiwa manusia, sejalan dengan tujuan RB Tematik, yaitu meningkatkan kualitas pelayanan publik," ujar Anas.
Eks bupati Banyuwangi tersebut juga meminta Basarnas mengevaluasi setiap proses bisnis pelayanan yang ada. Sehingga kemudian dapat memangkas birokrasi yang panjang dan berbelit.
"Pangkas proses bisnis yang panjang dan berbelit. Inilah tugas pak kepala untuk melihat berapa lama setiap pelayanan diberikan Basarnas, sehingga birokrasi kita jadi lebih sederhana dan segera dirasakan masyarakat dampaknya," ujar Anas.
Kepala Basarnas Marsekal Madya (Marsdya) Kusworo mendukung kebijakan pemerintah mengenai pemangkasan birokrasi. Selain dapat merampingkan birokrasi, menurut dia, juga memperlancar pelayanan kepada masyarakat.
"Kami di Basarnas berkomitmen terus meningkatkan kinerja dan akan selalu melaporkan progres pelaksanaan reformasi birokrasi," ujar Kusworo.