Kamis 01 Feb 2024 14:48 WIB

Putra Anies Baswedan Sarankan Heru Budi Dialog dengan Warga Kampung Bayam

Putra Anies Baswedan, Mikail Azizi minta Heru Budi dialog dengan warga Kampung Bayam.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah warga Kampung Bayam beraktivitas di tenda hunian darurat. Putra Anies Baswedan, Mikail Azizi minta Heru Budi dialog dengan warga Kampung Bayam.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga Kampung Bayam beraktivitas di tenda hunian darurat. Putra Anies Baswedan, Mikail Azizi minta Heru Budi dialog dengan warga Kampung Bayam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permasalahan yang terjadi di Kampung Susun Bayam (KSB), Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, belum juga selesai. Saat ini, masih ada sekitar 40 kepala keluarga (KK) warga Kampung Bayam yang menghuni bangunan itu, meski tanpa restu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. 

Putra Anies Baswedan, Mikail Azizi, mengaku sudah mendengar cerita dari warga yang bertahan di KSB meski tanpa izin dari pemerintah. Warga menilai KSB itu merupakan hak mereka usai kampungnya digusur untuk pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Juga

Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta seharusnya langsung berdiskusi dengan warga Kampung Bayam untuk mengatasi masalah itu agar tidak beralut-larut. "Pandangan saya, mungkin menarik jika ada dialog, berdiskusi," kata dia usai mendengar cerita warga di KSB, Kamis (1/2/2024).

Ia menilai, diskusi yang dilakukan pemerintah dan warga pasti akan membawa manfaat dan solusi. Di sisi lain, pemerintah juga dapat melihat langsung kondisi warga yang saat ini menempati KSB.

Kedatangan anak dari calon presiden (capres) nomor urut 1 ke KSB tak hanya seorang diri. Ia juga ditemani dengan Rahma Arifa, putri dari Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Ia mengaku sudah tahu tentang rencana Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang hendak membangun rumah susun baru untuk warga Kampung Bayam. Namun, rencana itu harus didiskusikan terlebih dahulu dengan warga. Mengingat, warga tetap ingin tinggal di KSB, alih-alih menempati rusun baru nanti.

"Pada akhirnya kita harus melihat kondisinya seperti apa. Kalau memang menurut rakyat sudah layak, kenapa harus buat yang baru? Menurut saya, kembali lagi harus mendengarkan rakyat, melihat kondisi seperti apa," ujar dia.

Sebelumnya, Heru mengeklaim tetap memikirkan nasib para warga Kampung Bayam yang kini menghuni KSB. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta memberikan alternatif rumah susun (rusun) untuk ditempati warga. 

Heru mengatakan, saat ini sebagain warga Kampung Bayam sudah bersedia tinggal sementara di Rusun Nagrak. Ia menyebutkan, ada sekitar 35 kepala keluarga (KK) warga Kampung Bayam yang tinggal di rusun yang berada di Cilincing, Jakarta Utara, itu.

"Pemda DKI tidak mungkin menelantarkan warganya. Itu saja kuncinya. Saya juga memikirkan warga," kata dia di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (26/1/2024).

Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta akan membangun rusun baru untuk warga Kampung Bayam. Rusun yang akan berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, itu kemungkinan akan mulai dibangun pada awal 2025. Ditargetkan, rusun baru itu dapat rampung pada akhir 2025.

Selama proses pembangunan, warga Kampung Bayam dipersilakan memilih tempat tinggal sementara di rusun yang sudah tersedia. Adapun tempat yang disiapkan untuk warga Kampung Bayam yaitu Rusun Nagrak, Rusun Pasar Rumput, dan Rusun Tanah Pasir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement