REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus capres nomor urut 2, Prabowo Subianto enggan berkomentar banyak terkait pengunduran diri Menko Polhukam sekaligus cawapres nomor urut 3, Mahfud MD dari kabinet Presiden Jokowi. Dia hanya menyebut, mengundurkan diri adalah hak setiap pejabat.
"Itu hak politik," kata Prabowo singkat ketika dimintai tanggapan oleh wartawan di Jakarta, Rabu (31/1/2024). Prabowo lebih banyak diam sembari berjalan pergi saat awak media bertanya seputar pengunduran diri Mahfud.
Salah satu alasan Mahfud mundur diketahui adalah dia ingin mencegah konflik kepentingan mengingat dirinya adalah cawapres Pilpres 2024. Mahfud juga mengaku ingin memberikan contoh kepada menteri ataupun kepala daerah yang maju sebagai capres dan cawapres, agar tak memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan elektoral.
Meski tak menyebutkan nama, kandidat Pilpres 2024 yang masih mengemban jabatan publik hanya Prabowo sebagai menteri pertahanan (menhan) dan Gibran Rakabuming Raka sebagai wali kota Solo.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani pada pekan lalu menegaskan, ketua umumnya, Prabowo akan tetap mengemban jabatan menhan hingga akhir masa jabatan pada 20 Oktober 2024. Prabowo dipastikan tidak akan mengikuti langkah Mahfud.
Adapun Mahfud resmi mengundurkan diri dari jabatan Menko Polhukam pada hari ini. Dia menyampaikan hal itu di Pura Ulun Danu yang terletak di Desa Swastika Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah.
Mahfud mengaku, pengunduran dirinya sudah dibicarakan dengan capres Ganjar Pranowo dan ketua umum partai politik pengusung. Termasuk sudah membicarakannya dengan pihak Istana. "Dan saya akan melaporkan saya sudah selesai (di kabinet)," ujar Mahfud.