Selasa 30 Jan 2024 13:13 WIB

Inflasi di Kota Sukabumi Diklaim Terkendali, Ini Penjelasannya

Pengendalian inflasi daerah memerlukan langkah konkret.

Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji memantau lamgsung perkembangan harga sembako jelang nataru di Pasar Pelita Kota Sukabumi, Rabu (6/12/2023) pagi
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji memantau lamgsung perkembangan harga sembako jelang nataru di Pasar Pelita Kota Sukabumi, Rabu (6/12/2023) pagi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengatakan inflasi di awal 2024 masih stabil, ini diungkapkannya saat melaksanakan zoom meeting dengan Kementerian Dalam Negeri RI membahas langkah-langkah konkret pengendalian inflasi daerah pada Senin (29/1/2024).

"Alhamdulillah untuk inflasi di Kota Sukabumi masih bisa terkendali atau stabil, namun kami tetap akan berupaya untuk menekan inflasi dengan melakukan berbagai program dan kegiatan," katanya di Sukabumi. 

Baca Juga

Menurut Kusmana, pengendalian inflasi daerah memerlukan langkah konkret, Pemkot Sukabumi pun saat ini sudah melakukan berbagai kegiatan untuk menekan inflasi dan kenaikan harga kebutuhan pokok salah satunya melalui kegiatan bazar dan pasar murah di setiap kecamatan.

Kemudian melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok di pasar moderen dan tradisional, sehingga mengetahui pergerakan harga, ketersediaan hingga pasokan setiap harinya. Pemantauan menjadi penting karena inflasi sangat dipengaruhi oleh kestabilan harga.

Selain itu, kegiatan pasar murah yang digelar Pemkot Sukabumi di setiap kecamatan juga bertujuan untuk menekan harga kebutuhan pokok. Namun demikian, hingga kini untuk persediaan masih mencukupi dan pasokan pun lancar.

"Hanya saja yang menjadi perhatian kami adalah harga beras yang bisa dikatakan tinggi, diduga tingginya harga beras ini karena beberapa bulan menjelang pergantian tahun dari 2023 ke 2024 terjadi kemarau panjang yang berdampak terhadap produksi beras karena masalah kekeringan," tambahnya.

Adapun harga beras yang dijual di pasar tradisional secara eceran untuk saat ini untuk jenis premium rata-rata dijual dengan harga Rp13 ribu-14 ribu/kg, beras medium Rp12.500. Sementara untuk komoditas lainnya harganya masih normal seperti bawang merah Rp30 ribu/kg, bawang putih Rp38 ribu/kg, cabai merah keriting Rp60 ribu/kg, cabai merah rawit Rp42 ribu/kg, daging ayam broiler/ras Rp35 ribu/kg.

Kemudian telur ayam negeri Rp27 ribu/kg, gula pasir Rp16 ribu/kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp17.500-18 ribu/liter, tepung terigu Rp10 ribu/kg dan minyak goreng Rp14 ribu/liter.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement