REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai lembaga karier dari Kampus Digital Kreatif, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), BSI Career Center (BCC) terus memfasilitasi mahasiswa dan alumni dalam mempersiapkan jenjang karier mereka di masa depan. Kali ini BCC menyuguhkan Workshop Digital Kreatif dalam acara Bursa Kerja dan Magang BSI DiginoFest 2024 yang mereka gelar pada, Selasa (23/1/2024).
Berlokasi di Universitas BSI kampus Cengkareng, workshop tersebut bertujuan untuk memberikan ilmu praktis seputar dunia indutri digital kreatif terhadap peserta yang terdiri dari siswa, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Untuk itu, BCC menghadirkan Muhammad Rifqi Firdaus, selaku pemimpin redaksi dari MileniaNews.com sebagai portal media online kekinian yang tentunya berdiri di bidang industri digital kreatif.
Sebagai narasumber, Rifqi memaparkan materi terkait jurnalistik dengan tajuk 'Jurnalism in Digital Era: Challenges and Opportunities'. Di awal pemaparannya, ia menyinggung terkait praktik jurnalistik yang terdiri dari, peliputan, pelaporan, penyuntingan, hingga penyebaran suatu berita melalui media.
"Seperti yang kita ketahui bahwa dalam praktik di bidang jurnalistik ini memerlukan empat poin penting. Pertama, pengumpulan bahan berita. Kedua, pelaporan peristiwa (Reporting). Ketiga, penulisan berita (Writing), serta penyuntingan naskah berita (Editing). Dan yang terakhir, penyebaran atau penyajian berita (Broadcasting) melalui media," paparnya di Aula Universitas BSI kampus Cengkareng, Selasa (23/1/2024).
Selain itu, ia pun menyinggung terkait evolusi jurnalistik yang pertama kali muncul pada tahun 131 SM dengan medium logam atua batu, hingga saat ini yang telah masuk di era digital. Menurutnya, hadirnya jurnalisme digital ini memberikan dampak yang signifikan terhadap penyebaran informasi kepada khalayak luas.
"Terdapat tiga dampak yang sangat terasa dengan hadirnya jurnalisme digital ini. Pertama, terciptanya interaktivitas secara langsung antara produsen dengan khalayak. Kedua, terciptanya kolaborasi antara wartawan lapangan dan penulis berita. Terakhir adalah pengaruh yang lebih terasa dari pola penyebaran informasi yang lebih global dengan menggunakan jaringan internet," ujarnya.
Namun, di samping itu terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi seorang jurnalis di era jurnalime digital ini, salah satunya dari berita hoaks. "Sebelum menyebarkan suatu informasi, tentunya kita harus mengecek kebenaran dari informasi tersebut. Kita harus memastikan sumbernya, periksa faktanya, hingga cek keaslian media gambar atau videonya," tandasnya
Di akhir pemarannya, Rifqi mempraktikkan cara membuat berita yang baik dengan unsur penulisan berita yang benar untuk postingan di media sosial. Setelah itu, ia pun mengajak para peserta untuk ikut membuat berita yang sesuai dengan kaidah jurnalistik yang tepat.