Selasa 23 Jan 2024 17:52 WIB

500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Marapi Berpotensi Bahayakan Warga

Jika terjadi banjir lahar maka 500 ribu meter kubik material bisa membahayakan warga.

Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik (ilustrasi). Terdapat sekitar 500 ribu meter kubik tumpukan material vulkanik di sekitar puncak Gunung Marapi berpotensi menerjang warga.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik (ilustrasi). Terdapat sekitar 500 ribu meter kubik tumpukan material vulkanik di sekitar puncak Gunung Marapi berpotensi menerjang warga.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Terdapat sekitar 500 ribu meter kubik tumpukan material vulkanis di sekitar puncak Gunung Marapi berpotensi menerjang warga. Hal ini disampaikan Komandan Korem 032/Wirabraja Brigjen TNI Rayen Obersyl berdasarkan pemetaan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Informasi dari PVMBG yang bahaya itu adalah tumpukan material vulkanis. Sekarang sudah ada sekitar 500 ribu meter kubik," kata dia di Padang, Selasa (23/1/2024).

Baca Juga

Dia mengkhawatirkan jika terjadi banjir lahar hujan maka 500 ribu meter kubik material vulkanis tersebut dapat membahayakan masyarakat, terutama yang bermukim di sekitar aliran sungai yang airnya berhulu di Gunung Marapi. Jika terjadi terjangan banjir lahar hujan, katanya, maka tumpukan material vulkanik setebal 500 ribu meter kubik tersebut dapat menjangkau hingga areal tujuh kilometer. Bahkan, apabila material sudah mencapai 1 juta meter kubik bisa menyasar 10 kilometer.

"Jadi, ini sangat rawan. Apalagi, masyarakat kita ini masih suka tinggal di sekitar daerah aliran sungai," ujarnya.

Oleh sebab itu, ia meminta pemerintah daerah segera mengantisipasi potensi ancaman terjangan banjir lahar hujan yang sewaktu-waktu dapat terjadi. "Untuk teknis, misalnya masyarakat kita ungsikan ini harus segera dipikirkan agar tidak ada korban," kata dia.

Alumnus Akademi Militer 1992 tersebut mengatakan telah berkoordinasi dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi terkait dengan pertimbangan kajian rencana tata ruang wilayah (RTRW) khususnya wilayah yang terdampak erupsi Gunung Marapi. "Dari diskusi tersebut Gubernur Sumbar telah memerintahkan kepala dinas terkait untuk menindaklanjuti kajian mendalam mengenai RTRW," kata Rayen Obersyl yang pernah menjabat Kasrem 042/Garuda Putih periode 2020-2021 tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement