Prof Arief menjelaskanapabila calon mahasiswa yang diterima di jalur SNBP dan tidak mengambil kesempatan tersebut, maka yang bersangkutan tidak bisa mengikuti jalur SNBT dan mandiri. Hal ini diberlakukan untuk menghindari mahasiswa yang menyia-nyiakan kuota yang telah terpakai.
"Pokoknya satu sistem diterima, tetapi tidak diambil, maka sistem berikutnya tidak bisa ikut. Kalau sekarang tidak diambil maka dia semacam di-blacklist," kata dia.
Selain itu, Prof Arief mengatakan Unpad juga membuka kesempatan bagi 996 orang calon mahasiswa baru program sarjana terapan atau vokasi. Menurut dia, saat ini ada hal kebijakan baru yang diterapkan pada program sarjana terapan, yaitu pilihan proses seleksi masuk yang tidak hanya melalui jalur mandiri saja, tetapi juga tergabung ke dalam seleksi nasional seperti SNBP dan SNBT.
“Jadi untuk teman-teman yang mau masuk vokasi maka jangan khawatir, karena dulu harus membayar iuran pengembangan universitas untuk mandiri, sekarang kalau masuk ke program nasional tidak perlu membayar itu,” katanya.