Kamis 11 Jan 2024 08:28 WIB

BMKG: Waspadai Banjir Rob Seiring Fenomena Fase Bulan Baru

Potensi banjir rob berbeda waktu di tiap wilayah.

Warga melintasi jalan yang sudah terendam banjir di kampung Bojongasih, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, akibat luapan sungai Citarum, Senin (8/1/2024). Banjir kembali melanda sejumlah wilayah akibat luapan Sungai Citarum dan luapan sungai yang bermuara ke Citarum seperti Cikapundung dan Cipalasari di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Luapan sungai terjadi lantaran hujan lebat yang terjadi sejak Ahad (7/1/2024).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Warga melintasi jalan yang sudah terendam banjir di kampung Bojongasih, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, akibat luapan sungai Citarum, Senin (8/1/2024). Banjir kembali melanda sejumlah wilayah akibat luapan Sungai Citarum dan luapan sungai yang bermuara ke Citarum seperti Cikapundung dan Cipalasari di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Luapan sungai terjadi lantaran hujan lebat yang terjadi sejak Ahad (7/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat waspada dan siaga potensi banjir pesisir (rob) seiring adanya fenomena fase bulan baru pada 11 Januari 2024 yang dapat meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum. "Masyarakat diimbau selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Rabu (10/1/2024) malam.

Ia mengatakan, potensi banjir rob ini berbeda waktu di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat. Eko mengemukakan berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia.

Baca Juga

Ia menyebutkan beberapa wilayah pesisir itu di antaranya pesisir Sumatera Utara, yakni di pesisir Belawan pada 9-16 Januari 2024, pesisir Sumatera Barat (pesisir Kota Padang, 10-12 Januari), pesisir Lampung (pesisir Teluk Utara Lampung dan Pesisir Teluk Bandar Lampung, 11-15 Januari). Kemudian, pesisir Kepulauan Riau (pesisir Tanjung Balai Karimun, Pesisir Batu Ampar, Selat Kijang, Pesisir Tanjung Uban, Pesisir Dabo Singkep pada 12-16 Januari), pesisir Kalimantan Barat (pesisir Kendawangan dan pesisir Pontianak, 10-15 Januari), pesisir Kalimantan Timur (pesisir Balikpapan, 11 Januari), pesisir utara Jakarta (8-11 Januari), pesisir Jawa Tengah (Pekalongan, Semarang, dan Demak 13-19 Januari).

Selanjutnya, pesisir Jawa Timur (Pelabuhan Surabaya, pesisir Gresik, Lamongan, dan Tuban, Pasuruan, Sidoarjo, Probolinggo, Bangkalan Selatan, Kuanyar, Sampang, Kreseh, Pamekasan, dan Sumenep pada 9-13 Januari), pesisir NTT (pesisir Pulau Flores bagian utara-Pulau Alor, Pulau Sumba bagian utara, Pulau Timor-Pulau Rote pada 11-14 Januari).

Pesisir Sulawesi Utara, (pesisir utara hingga timur Kepulauan Sangihe, pesisir utara hingga timur Kepulauan Talaud, pesisir timur Kepulauan Sitaro-Likupang, pesisir Bitung pada 15-17 Januari 2024), pesisir Maluku Utara (pesisir Buli, Morotai, Loloda, Gebe, Talibu Utara, 11-13 Januari), dan pesisir Papua, Merauke (Distrik Tabonji, Waan, Kimaam, Naukenjerai pada 12-18 Januari).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement