Rabu 10 Jan 2024 18:02 WIB

Hujan di Wilayah NTB Mulai Merata

Masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi.

Awan mendung menyelimuti langit di Kota Mataram, NTB, Jumat (8/4/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) NTB mengeluarkan peringatan dini cuaca wilayah NTB pada Jumat (8/4) mengenai adanya potensi hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang secara umum di sebagian wilayah Kota Mataram, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa Barat dan Sumbawa pada siang hingga sore hari dan waspadai tinggi gelombang yang mencapai dua meter atau lebih di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan, Selat Sape bagian Selatan dan Samudera Hindia Selatan NTB.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Awan mendung menyelimuti langit di Kota Mataram, NTB, Jumat (8/4/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) NTB mengeluarkan peringatan dini cuaca wilayah NTB pada Jumat (8/4) mengenai adanya potensi hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang secara umum di sebagian wilayah Kota Mataram, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa Barat dan Sumbawa pada siang hingga sore hari dan waspadai tinggi gelombang yang mencapai dua meter atau lebih di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan, Selat Sape bagian Selatan dan Samudera Hindia Selatan NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan musim hujan di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mulai merata terjadi di 10 kabupaten/kota.

"Waspada potensi bencana hidrometeorologi di periode musim hujan yang telah merata terjadi di NTB," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat Nindya Kirana dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/1/2024).

Baca Juga

Pada dasarian II Januari 2024 (11-20 Januari 2024) diprakirakan curah hujan di wilayah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Barat, Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu pada umumnya akan berada pada kategori rendah hingga sedang.

Sedangkan curah hujan dengan intensitas 20-50 mm/dasarian memiliki probabilitas kejadian 80-90 persen yang berpeluang terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi NTB.

"Peluang curah hujan lebih dari 55 milimeter dasarian berpeluang terjadi di sebagian besar wilayah pulau Lombok, Sumbawa bagian utara serta Bima bagian utara hingga timur dengan probabilitas kejadian 50 persen," katanya.

Sebagian wilayah NTB terpantau telah memasuki musim hujan 2023/2024 dan sebagian masih berada pada masa peralihan, masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat disertai angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal, banjir dan tanah longsor.

"Selain itu, masyarakat dapat memanfaatkan hujan yang turun untuk mengisi penampungan air seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya," katanya.

BMKG menyatakan curah hujan di wilayah NTB pada dasarian I Januari 2024 secara umum dalam kategori rendah hingga menengah, hanya di sebagian kecil wilayah Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Sumbawa Barat serta Dompu, Bima, dan Kota Bima yang tercatat terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

"Sifat hujan pada dasarian I Januari 2024 di wilayah NTB umumnya pada kategori Bawah Normal (BN) kecuali di wilayah Mataram, di sebagian kecil wilayah utara dan timur Pulau Lombok, dan sebagian Sumbawa Barat dan Sumbawa serta Dompu, Bima dan Kota Bima terjadi hujan dengan kategori Atas Normal (AN)," katanya.

Curah hujan tertinggi di pos hujan Stamet BIL, Kabupaten Lombok Tengah sebesar 413 milimeter/dasarian dan monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut-turut (HTH) provinsi NTB secara umum bervariasi dari masih ada hujan hingga kategori sangat pendek (1-5 hari).

"HTH terpanjang tercatat di pos hujan Wera di Kabupaten Bima," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement