REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan BSI (Bina Sarana Informatika), lembaga yang menaungi Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), menyuarakan keprihatinan terkait sedikitnya jumlah generasi muda Indonesia yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Dari total penduduk Indonesia yang mencapai 275,36 juta jiwa pada tahun 2022, hanya 6,41 persen atau sekitar 17,651 juta jiwa yang mampu mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
Menyikapi keresahan ini, Yayasan BSI melalui Universitas BSI berkomitmen untuk berperan aktif dalam mendukung pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan mengusung semangat "Indonesia Cerdas" mereka memperkenalkan program beasiswa sebagai solusi bagi siswa berprestasi yang menghadapi kendala ekonomi.
Deni Gunawan, Koordinator Marketing and Communication (Marcomm) Universitas BSI, menjelaskan bahwa program Beasiswa Universitas BSI dirancang sebagai wujud dukungan konkret untuk meningkatkan partisipasi generasi muda Indonesia di perguruan tinggi.
"Kami menyadari tantangan ekonomi yang dihadapi sebagian siswa berprestasi, dan beasiswa ini diharapkan menjadi peluang emas bagi mereka yang memiliki potensi namun kesulitan finansial," ujarnya di Jakarta, pada Rabu (27/12/2023).
Salah satu inisiatif beasiswa yang diluncurkan adalah Beasiswa Jalur Undangan (Indonesia Cerdas) yang menargetkan siswa/siswi SMA atau sederajat yang berhasil meraih peringkat 1 hingga 5 di kelasnya. Seleksi penerima beasiswa dilakukan berdasarkan prestasi akademis yang terbukti melalui hasil rapor dan rekomendasi dari sekolah.
“Program beasiswa ini diharapkan dapat menjadi penggerak bagi lebih banyak generasi muda Indonesia untuk mengejar pendidikan tinggi dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Dengan memberikan akses pendidikan yang lebih luas, Universitas BSI sebagai Kampus Digital Kreatif berharap dapat membentuk generasi cerdas yang mampu menghadapi berbagai tantangan masa depan,” tandasnya.