Ahad 24 Dec 2023 06:52 WIB

BMKG: DKI Jakarta akan Hujan Ringan pada Malam Natal

BMKG mengimbau warga untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.

Foto udara kepadatan kendaraan di Gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (1/1/2023). Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono memprediksi puncak arus liburan balik Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 akan terjadi pada hari ini (1/1/2023) sore hingga malam hari.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Foto udara kepadatan kendaraan di Gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (1/1/2023). Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono memprediksi puncak arus liburan balik Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 akan terjadi pada hari ini (1/1/2023) sore hingga malam hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui laman resmi memprakirakan DKI Jakarta akan hujan ringan pada malam Natal, Ahad (24/12/2023). Kemudian pada pagi hari, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu akan cerah berawan.

Sementara Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akan cerah. Beranjak pada siang hari, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu akan cerah.

Baca Juga

Sementara Jakarta Barat akan tetap cerah berawan. Suhu udara di Jakarta diperkirakan berada pada kisaran minimum 25 derajat hingga 32 derajat Celcius. Sementara tingkat kelembaban udara diperkirakan berada pada kisaran 65-95 persen. 

Tetap Waspada

BMKG mengimbau warga untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan pada periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. "Hujan intensitas lebat dan potensi suhu panas terik masih dapat terjadi di sebagian wilayah Indonesia," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (23/12/2023).

Guswanto menjelaskan, potensi hujan lebat dan suhu panas terik dipicu oleh beberapa fenomena dinamika atmosfer. Sirkulasi angin di Laut Cina Selatan (LCS) masih menghambat aliran massa udara basah dari Asia ke wilayah Indonesia, sehingga potensi hujan lebat masih terkonsentrasi di wilayah Pulau Sumatra dan Kalimantan Barat.

Sirkulasi angin di LCS tersebut juga secara tidak langsung memberikan dampak terhadap kurangnya potensi pertumbuhan awan di wilayah selatan ekuator. Kondisi itu diperkuat juga dengan adanya fase kering fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO) pada sebagian wilayah Indonesia.

Sehingga turut memicu kurangnya tutupan awan pada siang hari yang mengakibatkan pada siang hari kondisi suhu cukup panas dan terik dengan kisaran suhu dapat mencapai 35 hingga 37 derajat celcius. Kondisi suhu terik pada siang hari diprediksikan masih dapat terjadi hingga tiga hari ke depan di sebagian wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara.

Berdasarkan analisis potensi dinamika atmosfer di atas dan adanya sinyal aktif fenomena gelombang Rossby di wilayah selatan ekuator dalam sepekan ke depan, maka potensi hujan sedang hingga lebat pada 23 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024 dapat terjadi di sebagian wilayah  Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi,  Bengkulu,  Sumatra Selatan,  Kepulauan Bangka Belitung,  Lampung,  Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,  Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,  Sulawesi Selatan dan Papua.

Selain cuaca ekstrem, BMKG juga menyampaikan informasi tentang debu vulkanik yang berpotensi membahayakan aktivitas penerbangan. Debu vulkanik itu bersumber dari Gunung Marapi di Sumatera Barat, Gunung Semeru di Jawa Timur, Gunung Dukono dan Gunung Ibu di Maluku Utara, serta Gunung Lewotobi di Nusa Tenggara Timur.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement