Kamis 21 Dec 2023 20:16 WIB

Bupati Kubar FX Yapan Minta Maaf Ajudannya Hajar Sopir Truk CPO

Yapan menuding, saat ditegur, sopir CPO malah juga marah-marah.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Bupati Kutai Barat (Kubar), Fransiskus Xaverius (FX) Yapan.
Foto: Republika.co.id
Bupati Kutai Barat (Kubar), Fransiskus Xaverius (FX) Yapan.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Bupati Kutai Barat (Kubar), Fransiskus Xaverius (FX) Yapan minta maaf atas pemukulan yang dilakukan ajudannya terhadap sopir truk pengangkut minyak sawit mentah (CPO) yang terjadi di kawasan Kinong, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (20/12/2023) sore WITA.

Aksi pemukulan itu terekam kamera warga. Begitu diunggah ke media sosial, langsung mendadak viral dan mendapat respons beragam warganet, yang mayoritas mengecam Yapan. Hal itu karena Yapan diam saja melihat ajudannya bertindak sewenang-wenang.

"Karena itu saya atas nama pribadi, keluarga, Pemerintah Kutai Barat, dan atas nama ajudan saya minta maaf karena suatu hal yang tidak seharusnya terjadi," ucap FX Yapan dalam konferensi pers di kantor Bupati Kubar, Kamis (21/12/2023).

Menurut Yapan, kejadian tersebut itu berawal saat rombongannya bertemu dengan konvoi lima truk angkutan CPO. Rombongan Yapan pulang dari kampanye di Kecamatan Jempang. Dia menggunakan mobil pribadi tanpa pengawalan protokoler.

Truk CPO berkapasitas 15 ton atau 20 ton adalah kendaraan besar, panjang, dan lebar. Sopir tidak serta merta melihat kendaraan lain di belakangnya bila hanya mengandalkan kaca spion. Karena ukurannya yang besar plus lebar jalan hanya enam meter, sambung dia, iring-iringan tidak mudah menyalip truk CPO.

Saat memasuki Simpang Damai, kata dia, rombongan meminta jalan kepada truk angkutan CPO tersebut. Empat truk memberi jalan dengan sedikit menepi, namun truk terakhir yang dikemudian Andri Rahman tetap melaju menggunakan hampir seluruh badan jalan.

Menurut Yapan, sopir mobilnya sudah melambaikan tangan ke mobil CPO tanda minta jalan. Hal itu juga karena di belakang rombongan ada mobil ambulans. Kemudian mobilnya tetap berusaha mendahului. Saat itu juga dari arah berlawanan tiba sebuah bus.

"Pas mau masuk (Jembatan) Kinong ada bus dari depan, lalu Si Daniel (ajudan) melambaikan tangan supaya truk CPO memberi jalan sementara bus sudah berhenti. Tapi begitu kami mau masuk menyalip, dihajarnya lagi. Hampir digulung (ditabrak) dia," kata Yapan.

Dia menuding, truk CPO tidak mengurangi kecepatan dan tetap di jalurnya sehingga membuat mobil rombongan keluar jalur dan berhenti. Yapan menyebut, truk CPO yang dikemudikan Andre Rahman juga berhenti.

Lalu, Yapan dan ajudannya ikut turun ingin menegur sopir CPO. Tetapi saat ditegur, menurut Yapan, sopir CPO malah juga marah-marah. Ajudan lalu emosi dan meminta sopir CPO turun dari truknya. Karena itu kemudian terjadilah penganiayaan tersebut.

"Karena Daniel ini emosi akhirnya terjadilah sesuatu yang tidak kita inginkan. Saya juga keluar melerai, terus ada kemenakan saya juga keluar melerai. Tapi dia sempat ditendang Daniel (ajudan). Kalau sampai terjadi (kecelakaan) ngga ketemu kita hari ini,” ujar Yapan menjelaskan.

Meski begitu, Yapan mengaku, kedua belah pihak sudah saling memaafkan. Pun kedua belah pihak meneken surat pernyataan perdamaian pada Kamis pagi.

Di Balikpapan, para jurnalis mengonfirmasi kasus yang menjerat politikus PDIP itu kepada Kapolda Kaltim Irjen Nanang Avianto. Menurut dia, kasus itu ditangani Polres Kutai Barat. "Kasusnya sudah ditangani Polres Kubar," ucap Nanang.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement