Jumat 15 Dec 2023 10:33 WIB

Cegah Kematian Bayi, Kemenkes Bekali 10 Ribu Puskesmas dengan Alat USG Periksa Kandungan

Sebelum ini alat USG kandungan di Indonesia hanya ada di 2.200 Puskesmas.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperbanyak alat Ultasonografi (USG) di Indonesia tahun 2023.
Foto: Dok. Kemen
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperbanyak alat Ultasonografi (USG) di Indonesia tahun 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi mencegah kematian bayi saat proses melahirkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperbanyak alat Ultasonografi (USG) di Indonesia tahun 2023.

Budi Gunadi menjelaskan, sebelum ini alat USG kandungan di Indonesia hanya ada di 2.200 Puskesmas, sehingga, para orangtua tidak bisa melakukan pemeriksaan dan melihat kondisi bayi di dalam kandungan.

Baca Juga

"Kalau masalah kelahiran kan, bayinya bisa di bawah, kelilit tali pusar, dan ini menyebabkan angka kematian (bayi saat lahir) tinggi akibat komplikasi kelahiran," kata Budi Gunadi di Media Center Indonesia Maju, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/12/2023).

Mantan Wamen BUMN ini menjelaskan, akhir tahun 2023 ini 10 ribu Puskesmas di Indonesia sudah memiliki alat USG. Hal ini didasari atas pertemuan dengan Presiden Joko Widodo yang merasa senang ketika bertemu warga saat kunjungan yang mengungkap bisa USG di Puskesmas.

Dengan demikian, ibu hamil di Indonesia bisa melihat wajah dan kondisi bayinya di dalam kandungan secara gratis.

"Pak Presiden sempat tanya 'kok enggak minta tambahan anggaran' (saat beli alat USG di 10 ribu Puskesmas). Pak Jokowi minta dipercepat supaya USG ada di semua Puskesmas," kata dia.

Menurut dia, Presiden Jokowi sangat senang ketika bisa melihat warganya merasa dibantu oleh para Menteri salah satunya adalah USG gratis di Puskesmas. "Pak Presiden kalau lihat masyarakatnya senangkan cepat dia meresponnya," ungkapnya.

USG bisa deteksi dini penyakit Kanker  Payudara dan sakit jantung. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melakukan inovasi terhadap alat USG di 10 ribu Puskesmas Indonesia.

Itu karena, kanker payudara dan jantung menjadi dua penyakit yang paling banyak angka kematiannya di Indonesia.

"Ada yang datang ke saya, 'pak, bapak sudah bagi-bagi USG kenapa enggak sekalian alat kanker payudara dan jantung'," ucap Budi.

Budi mengaku, dirinya baru mengetahui bahwa alat USG kandungan bisa untuk deteksi dini penyakit kanker payudara dan jantung. Jika Menkesnya tidak mengerti inovasi USG, maka hanya bisa mendengarkan dan membeli alat khusus secara terpisah.

"Jadi USG itu bisa untuk ibu dan anak, bisa juga untuk radiolog deteksi kanker payudara dan jantung. Sekarang 10 ribu puskesmas bisa deteksi tiga sekaligus," kata dia. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement