Senin 11 Dec 2023 16:18 WIB

Tidak Takut Lagi Berobat Waktu Sakit, Ada Program JKN

Program JKN melindungi kesehatan dan menghilangkan kekhawatiran karena biaya berobat.

Keluarga Darmawan Siregar sangat bersyukur untuk urusan kesehatan seluruh anggota keluarganya sudah dilindungi oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Foto: Kementan
Keluarga Darmawan Siregar sangat bersyukur untuk urusan kesehatan seluruh anggota keluarganya sudah dilindungi oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu merupakan sosok yang telah mengandung, memelihara, hingga mendidik anak-anaknya. Tak jarang seorang ibu juga harus turut membanting tulang untuk menjaga keluarga di saat sang ayah mencari nafkah. Begitu juga kehidupan yang dijalani oleh keluarga Darmawan Siregar (51 tahun). Ia merupakan seorang ibu rumah tangga yang memiliki empat orang anak. Suaminya bekerja sebagai seorang nelayan yang hanya bisa pulang ke rumah satu kali dalam empat bulan. 

“Anak sulung saya tidak lagi sekolah, bantu ayahnya cari uang di laut. Saya bersama tiga anak kami saja di rumah menunggu mereka pulang. Alhamdulillah, uang dari melaut mencukupi hidup kami sehari-hari ditambah lagi tiga anak kami masih sekolah. Walaupun uang tidak ada tersisa tapi anak-anak harus sekolah agar memiliki masa depan yang lebih baik,” kata Darmawan mengawali kisahnya, seperti dalam siaran pers, Senin (11/12/2023).

Baca Juga

la juga sangat bersyukur untuk urusan kesehatan seluruh anggota keluarganya sudah dilindungi oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). ia sekeluarga tidak lagi khawatir ketika sakit karena tidak lagi perlu memikirkan soal biaya.

Saat berjumpa dengan Jamkesnews, Darmawan sedang duduk menunggu antrean berobat di salah satu puskesmas tempat Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ia terdaftar. Keluhannya, ia sudah batuk kering selama satu minggu lamanya. Ia mengakui bahwa ini pertama kalinya ia sakit cukup lama dan akhirnya memutuskan untuk pergi berobat. Dari hasil pemeriksaan awal, dokter menyatakan semuanya normal dan meresepkan obatnya. Namun jika sakit masih berlanjut, ia disarankan kembali untuk konsultasi.

Selain pengalaman yang ia bagikan hari ini berobat di Puskesmas, ia juga menceritakan bahwa sang suami juga sangat banyak menerima manfaat dari Program JKN ini. Suaminya penderita diabetes melitus dan juga kolesterol tinggi jadi sering melakukan kontrol rutin di salah satu rumah sakit swasta. Atas rujukan yang diberikan, suaminya ditangani langsung oleh dokter spesialis dan diberikan obat rutin untuk mengontrol gula darah dan kolesterolnya.

“Saya jarang sakit, yang rutin berobat itu suami saya. Ia sakit gula kering dan kolestrol tinggi, jadi saran dokter juga makan dijaga. Alhamdulillah sekarang sudah tidak ada lagi keluhan. Pengalamannya kemarin kami juga dirujuk tidak sulit, dan pelayanan dari rumah sakit yang kami dapatkan pun baik dan tidak ada dibeda-bedakan walaupun kami peserta BPJS Kesehatan,” ujar Darmawan.

Dengan kondisi perekonomian menengah ke bawah, Darmawan sangat mengandalkan Program JKN ketika sakit. Ia sangat paham kondisi keuangan keluarganya yang pas-pasan dengan pekerjaan suaminya sebagai seorang nelayan. Ketangguhan ia sebagai seorang istri dan ibu dari anak-anaknya, membuat kehidupan sehari-hari mereka tercukupi. Apalagi ia menyadari bahwa peluang untuk sakit itu bisa terjadi ke siapa pun dan kapan pun. Namun bedanya, karena kondisi perekonomian yang secukupnya tersebut, masyarakat nelayan seperti mereka tidak akan lagi sanggup membayar biaya pengobatan.

“Kami dari kelompok masyarakat nelayan, sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan. Ini sangat berarti bagi kami, apalagi kami buat makan saja pas-pasan, belum lagi biaya anak sekolah. Jika tidak pakai BPJS Kesehatan, kami semakin takut untuk sakit, karena pasti tidak ada uangnya untuk berobat. Terima kasih Program JKN sudah melindungi kesehatan kami dan menghilangkan kekhawatiran kami karena tidak ada biaya untuk berobat,” ujar Darmawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement