Jumat 08 Dec 2023 23:28 WIB

Peningkatan Kapasitas Warga Kembangkan Ekonomi Jadi Fokus Tekad

Optimalisasi Tekad dilakukan antara lain lewat demonstrasi plot.

Sekjen Kemendes PDTT,  Taufik Madjid, menyatakan optimalisasi Tekad dilakukan antara lain lewat demonstrasi plot
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sekjen Kemendes PDTT, Taufik Madjid, menyatakan optimalisasi Tekad dilakukan antara lain lewat demonstrasi plot

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peningkatan kapasitas warga desa dalam mengembangkan usaha ekonominya harus menjadi fokus dalam Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad). Salah satu pendekatan yang sangat efektif dalam mencapai tujuan ini adalah melalui kegiatan demonstrasi plot (demplot).

Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Taufik Madjid, model demplot dalam program ini menekankan pertukaran pengalaman, penyebarluasan informasi, dan penerapan teknologi baru melibatkan produsen dan rumah tangga.

Baca Juga

"Harapannya, warga desa dapat mengadopsi praktik baru dalam berusaha, meningkatkan hasil produksi, dan pada akhirnya, meningkatkan kesejahteraan mereka," kata dia dalam keteranganya, Jumat (8/12/2023). 

Menurut Taufik, model demplot dirancang untuk mendorong adopsi teknologi baru yang telah terbukti berhasil, dan kemudian menyebarluaskannya kepada masyarakat lebih luas.

Kegiatan demplot diharapkan menjadi sumber motivasi bagi rumah tangga di desa untuk meningkatkan produktivitas dan hasil usahanya, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan mereka. 

"Sebanyak sepuluh rumah tangga penerima manfaat dari setiap desa akan dipilih sebagai pelaksana demplot, dan pemilihan anggota melalui musdes." tandasnya.

Taufik menekankan, pemilihan anggota demplot dari rumah tangga penerima manfaat melalui musdes menunjukkan pendekatan partisipatif dalam pelaksanaan program Tekad.

Hal ini diharapkan dapat menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab yang lebih tinggi dalam menerapkan teknologi baru dan praktik usaha yang diperkenalkan melalui kegiatan ini.

"Program ini tidak hanya menyediakan pengetahuan tetapi juga membangun jaringan pemasaran dan kolaborasi yang mendukung perkembangan ekonomi di tingkat desa," katanya.

Program Tekad menjadi tonggak penting dalam upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dan mencapai kesejahteraan ekonomi berkelanjutan di Indonesia Timur.

Dengan demikian, Tekad tidak hanya menjadi program pengembangan ekonomi, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun komunitas yang lebih kuat, berdaya saing, dan berorientasi pada inovasi. 

"Kesuksesan Tekad akan menjadi cermin keberhasilan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menciptakan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bersama," kata dia. 

Untuk diketahui Model Demplot merupakan salah satu andalan program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) kerja sama Kemendes PDTT dan IFAD untuk peningkatan ekonomi yang inklusif pada masyarakat di Kawasan Indonesia Timur.

Untuk  2023, Program Tekad telah melaksanakan Demplot di 352 KPB yang tersebar di sembilan Provinsi sasaran Program Tekad yaitu Maluku Utara, Maluku, NTT, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement