Kamis 07 Dec 2023 15:14 WIB

Cerita Pemilik Kontrakan Maut di Jagakarsa: Istri Kerja Seharian, Suami Selalu di Rumah

Pemilik kontrakan mengaku sempat mengusir PD menyusul KDRT terhadap istri.

Rep: Febrian Fachri, Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Kondisi rumah lokasi pembunuhan Empat anak berinisial V (6 tahun),S (4 tahun), A (3 tahun) dan A (1 tahun) di RT 04/03, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023). Mereka diduga dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri berinisial PD (41 tahun)
Foto:

Namun, begitu mendapat laporan adanya kejadian KDRT di rumah PD, As merasa kesabarannya sudah habis. Dia sudah berniat menyuruh keluarga tersebut pindah karena dapat mengganggu ketenteraman warga. Lagi pula menurut As, PD juga tidak menunaikan kewajibannya membayar kontrakan.

Namun, kemarin, Rabu (6/12/2023), As dan warga RT 4 RW 3 Kelurahan Jagakarsa digegerkan dengan penemuan empat mayat anak PD. Dan PD juga didapati terkapar di dalam kamar mandi.

As merasa dirinya dirugikan dengan kejadian nahas ini. Selain tidak menerima sewa rumah selama empat bulan, As merasa rumah kontrakan tersebut tidak akan laku lagi dalam beberapa waktu ke depan karena telah menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan.

“Tentu saya sangat dirugikan. Sudahlah sewa menunggak tidak akan ada yang membayar dan orang lain tentu tidak mau lagi mengontrak,” ujar As.

Selain itu, menurut As juga akan menjadi traumatik bagi warga sekitar atas kejadian naas tersebut. Bahkan sampai hari ini, warga menjadi tidak nyaman karena kompleks tersebur banyak didatangi aparat dan wartawan yang datang meliput.

Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi kepada awak media di Jakarta, Kamis menerangkan, PD adalah perantau asal Aceh. “P, asal Aceh. Orang tua tinggal di Aceh,” kata Ade Ary.

Menurut Ade Ary, PD merupakan pekerja swasta mengontrak rumah di lokasi kejadian di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Menurut Ade Ary, yang bersangkutan mengontrak di rumah di daerah Jagakarsa tersebut sejak bulan Februari 2023 atau 11 bulan lalu. Hanya saja, Ade belum menjelaskan kronologi kematian keempat anak tersebut.

“PD mulai ngontrak di TKP (tempat kejadian perkara) sejak bulan Februari 23. Swasta,” ujar Ade Ary.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement