Senin 04 Dec 2023 10:11 WIB

Prabowo: Jangankan Jabatan dan Pangkat, Nyawa Pun Kami Berikan untuk Rakyat Indonesia

Prabowo tegaskan kesetiaan terhadap Pancasila dan UUD 1945.

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri)  berjabat tangan dengan KH Tubagus Ahmad Syadzili (kanan) saat kampanye di Kawasan Masjid Agung Banten, Kota Serang, Banten, Ahad (3/12/2023). Prabowo Subianto mengawali kampanye di hari keduanya dengan berziarah ke makam Sultan Maulana Hasanuddin, bertemu kiai dan ulama serta bersilaturahmi dengan Abuya Muhtadi Dimyathi di Cidahu, Pandeglang.
Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan KH Tubagus Ahmad Syadzili (kanan) saat kampanye di Kawasan Masjid Agung Banten, Kota Serang, Banten, Ahad (3/12/2023). Prabowo Subianto mengawali kampanye di hari keduanya dengan berziarah ke makam Sultan Maulana Hasanuddin, bertemu kiai dan ulama serta bersilaturahmi dengan Abuya Muhtadi Dimyathi di Cidahu, Pandeglang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk berkorban, bahkan rela menyerahkan nyawa, demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

"Jangankan jabatan dan pangkat, memberi nyawanya pun, kami (saya) rela memberi untuk rakyat Indonesia," kata Prabowo dalam orasi politiknya pada kegiatan doa bersama 2000 kiai se-Banten di Lebak, Banten, Ahad (3/12).

Baca Juga

Menurut Prabowo, pendekatan moral dan nilai yang ditanamkan oleh jenderal-jenderal Indonesia menjadi landasan prajurit untuk setia kepada Undang-Undang Dasar (UUD) Negara RI Tahun 1945, Pancasila, serta rasa cinta kepada bangsa dan rakyat.

"Jenderal-jenderal Indonesia setia kepada Undang-Undang Dasar 1945, setia kepada Pancasila, setia kepada bangsa, setia kepada rakyat," kata Prabowo.

Sebagai seorang yang pernah menjadi prajurit TNI, Prabowo mengaku memiliki kesetiaan pada negara, bangsa, Pancasila, dan UUD Negara RI Tahun 1945. Hal itu merupakan prinsip-prinsip yang akan dia selalu dipegang teguh.

Meski demikian, dalam kesempatan itu, Prabowo mengaku sempat dituduh akan melakukan kudeta terhadap pemerintahan Joko Widodo. Dia pun dengan tegas membantah hal tersebut.

"Dulu saya dituduh mau kudeta. Saya tentara, saya dituduh mau kudeta, mau ambil alih. Padahal, saya tidak ada niat mau kudeta, karena saya ambil sumpah untuk menjaga Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," tegasnya.

Dia mengatakan bahwa kesetiaan jenderal-jenderal Indonesia kepada bangsa dan negara, Pancasila, dan UUD 1945 tak tergoyahkan. "Bagaimana seorang prajurit yang mengambil sumpah dan dia mengajarkan anak buahnya untuk setia kepada negara, bangsa, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, bagaimana untuk dia harus melanggar?" katanya.

Menteri pertahanan Kabinet Indonesia Maju itu pun siap melanjutkan program-program yang telah diinisiasi Presiden Joko Widodo jika kelak dia terpilih memenangi Pilpres 2024 dan menjadi presiden ke-8 Indonesia.

"Presiden Jokowi dalam kepimpinannya ternyata terbukti sudah berhasil, sudah membuat prestasi-prestasi yang luar biasa. Kita sebagai bangsa, kita sebagai warga negara, kita sebagai manusia, patut untuk bersyukur dengan pemimpin-pemimpin yang baik," ujar Prabowo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement