Jumat 10 Nov 2023 23:33 WIB

Kelaparan di Yahukimo Masih Berlanjut, Ini Langkah yang Diambil Pemerintah   

Pemerintah ambil langkah permanen atasi kelaparan di Yahukimo.

Rep: Fauziah Mursyid / Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah warga membawa bahan makanan yang diturunkan dari pesawat terbang di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Kamis (26/10/2023). BNPB akan mendistribusikan bantuan berupa beras 20 ton, makanan siap saji 10.000 paket, perlengkapan penunjang, anggaran operasional Rp1 miliar serta menyiapkan satu unit pesawat jenis Cessna Grand Caravan yang dapat membawa muatan seberat 1.500 kg dalam sekali penerbangan dalam penanganan dampak bencana tanah longsor dan bencana kelaparan di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Foto: ANTARA FOTO
Sejumlah warga membawa bahan makanan yang diturunkan dari pesawat terbang di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Kamis (26/10/2023). BNPB akan mendistribusikan bantuan berupa beras 20 ton, makanan siap saji 10.000 paket, perlengkapan penunjang, anggaran operasional Rp1 miliar serta menyiapkan satu unit pesawat jenis Cessna Grand Caravan yang dapat membawa muatan seberat 1.500 kg dalam sekali penerbangan dalam penanganan dampak bencana tanah longsor dan bencana kelaparan di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah saat ini tengah mencari solusi permanen untuk mengatasi bencana kelaparan di Yahukimo, Papua Pegunungan. 

Muhadjir mengaku akan mengecek langsung kondisi bencana kelaparan sekaligus untuk membawa bantuan ke Yahukimo bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada Jumat (10/11/2023).

Baca Juga

"Kita juga akan membawa bantuan, yang kedua kita ingin nanti akan setelah dari Yahukimo mau kita ada rapat kerja di Wamena untuk memetakan masalahnya, bagaimana supaya ada solusi permanen," ujar Muhadjir.

Muhadjir mengatakan, jika masalahnya adalah jenis tanaman yang tidak cocok maka akan dicarikan solusi jenis pangan yang sesuai. Karenanya, dalam kunjungan juga disertakan Menteri Pertanian untuk mendalami jenis tanaman yang cocok untuk segala musim di Yahukimo.

"Karena itu berkaitan dengan masalah kualitas dari apa tanaman yang menghasilkan bahan pokok yang berupa umbi-umbian, itu akan nanti saya ingin dengar langsung dari lapangan apa sih yang jadi penyebabnya dan kemudian apa solusinya. Misalnya apakah memerlukan varietas unggul di situ yang tahan cuaca misalnya atau yang lain gitu," ujarnya.

Terpenting, kata Muhadjir, penyaluran bantuan pangan berupa beras hanya bersifat sementara. Pemerintah terus berupaya mengatasinya dengan mencari bibit unggul varietas umbi-umbian disana. Hal ini dilakukan agar masyarakat di Yahukimo tidak ketergantungan dengan jenis pangan tersebut.

"Karena kalau nanti kita bantu terus misalnya beras nanti ketergantungan terhadap beras sangat tinggi. Padahal di sana enggak bisa ditanami padi, akhirnya akan mereka tidak bisa mandiri nanti tergantung sekali dengan supply dari daerah lain dari luar kan, ya kalau kita masih bisa terus-terusan memberikan dukungan, kalau tidak nanti akan bermasalah," ujarnya.

Karena itu, Pemerintah  kita akan tetap mengembalikan pola makan masyarakat dengan sumber-sumber pangan yang selama ini dikonsumsi. Nantinya, Pemerintah akan memberi pendampingan mulai teknologi pertanian, bibit, hingga teknologi tepat usai panen. 

"Setelah itu nanti kita akan bangun gudang juga, paling nggak gudang pangan dan membenahi infrastruktur dasar di sana misalkan kondisi sanitasi lingkungan sekarang," ujarnya.      

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement