Jumat 10 Nov 2023 19:32 WIB

Lestarikan Budaya Lokal, Ponpes di Sukabumi Galakan Silat Day

Kehadiran pesilat dunia memperkaya pengetahuan tentang seni bela diri silat.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Pertunjukkan seni budaya silat di Sukabumi, (ilustrasi).
Foto: Dok Republika
Pertunjukkan seni budaya silat di Sukabumi, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pelestarian seni budaya lokal menjadi salah satu perhatian. Hal ini misalnya dilakukan Pondok Pesantren Modern Dzkir Al Fath Kota Sukabumi yang berupaya konsisten dalam melestarikan warisan budaya tak benda dunia, yakni seni bela diri pencak silat.

Caranya melalui kegiatan rutin tahunan Silat Day Al Fath pada Kamis (9/11/2023). Istimewanya Silat Day Al Fath Sukabumi dihadiri dari berbagai paguron silat atau perguruan silat juga pesilat dari tiga negara yaitu Jepang, Belanda, dan Turki.

Baca Juga

''Kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap tahun dan kali ini dihadiri langsung pesilat dari luar negeri,'' ujar Pimpinan Pondok Pesantren Modern Dzikir Al Fath Fajar Laksana. Momen ini digelar dalam rangka mendukung pelestarian budaya tak benda dunia khas Jawa Barat.

Fajar mengatakan, kehadiran pesilat dunia ini dalam memperkaya terkait pengetahuan tentang seni bela diri pencak silat. Ia berharap, semua elemen juga dapat bersama-sama mempertahankan warisan budaya tak benda pencak silat ini, agar tidak diakui oleh negara lainnya.

''Mudah-mudahan kedepannya akan semakin banyak kembali pihak yang mau bersama-sama mempertahankan warisan budaya tak benda pencak silat ini,'' kata Fajar. Sehingga gaung pencak silat makin terasa di masyarakat.

President Nederlandse Pencak Silat Federate (NPSF), Olivier Blancquaert, yang hadir di Sukabumi mengatakan, pihaknya sangat terkesan atas undangan dari Pondok Pesantren Modern Dzikir Al Fath, pada acara Silat Day Al Fath tahun 2023 ini. ''Kami sangat senang dan bangga sekali karena telah diajak untuk mengikuti acara yang bagus seperti ini," ujarnya.

Olivier menerangkan, saat ini selain UNESCO, negara Belanda juga menjadi salah satu negara yang mengakui bahwa seni bela diri pencak silat merupakan warisan budaya tak benda dunia. ''Pengalaman yang kami dapatkan selama beberapa hari di Pondok Pesantren Modern Dzikir Al Fath ini, akan kami bagikan kepada khalayak ramai,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement