REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Lippo Karawaci Tbk berkomitmen mengembangkan infrastruktur di kawasan untuk melayani pelanggan dan masyarakat luas. Untuk meningkatkan kualitas hidup warga yang tinggal dan bekerja di kawasan dan wilayah pengembangan perseroan, manajemen secara rutin menjaga dan memperbaiki infrastruktur umum seperti saluran pembuangan, jalan, trotoar, hingga ruang hijau terbuka.
Tak terkecuali, menyediakan berbagai layanan termasuk keamanan, pembersihan, lanskap, dan pengelolaan limbah. Platform real estat dan layanan kesehatan terkemuka di Indonesia ini pada 2022 misalnya, menghabiskan lebih dari Rp 220 miliar untuk infrastruktur dan layanan umum guna menyediakan lingkungan hidup yang indah, terawat, dan aman bagi semua pihak.
Pengeluaran infrastruktur pembangunan terintegrasi tersebut mencakup wilayah Jabodetabek sebesar Rp 94 miliar, kawasan Lippo Village Rp 98 miliar, kawasan Lippo Cikarang Rp 31 miliar, dan kawasan Tanjung Bunga Rp 6 miliar.
Group CEO LPKR, John Riady, menyampaikan bisnis yang memprioritaskan penciptaan nilai yang berkelanjutan akan menjadi fondasi terbaik untuk menghadapi periode ketidakstabilan dan ketidakpastian. "Keberlanjutan menjadi inti dari misi dan proposisi nilai perusahaan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (7/11/2023).
"Hal tersebut juga merupakan aspek penting dalam perjalanan transformasi perusahaan sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan bisnis dan meraih peluang baru," kata dia melanjutkan.
Di luar bisnis real estat, perseroan juga bekerja sama dengan Pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur dan layanan umum. Misalnya, LPKR mendukung perbaikan infrastruktur Kali Krukut untuk mengatasi banjir di Kemang, Jakarta Selatan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
