Ahad 05 Nov 2023 04:11 WIB

Mari Cerdas Mengurai Perang Timur Tengah: Jangan Mau Dibodohi Media Barat!

Mari kita lihat soal Palestina dengan cerdas

Palestinians search for bodies and survivors among the rubble of a residential building following an Israeli airstrike on the Khan Younis refugee camp in the southern Gaza Strip, 04 November 2023. More than 9,100 Palestinians and at least 1,400 Israelis have been killed, according to the Israel Defense Forces (IDF) and the Palestinian health authority, since Hamas militants launched an attack against Israel from the Gaza Strip on 07 October, and the Israeli operations in Gaza and the West Bank which followed it.
Foto:

Akibat ketidaktahuan geopol Timur Tengah, banyak dari umat Islam Indonesia kaget dan heran. Dalam pikiran awam kita, harusnya militer Hamas banyak dibantu oleh Mesir, Yordania, Suriah, dan Qatar yang merupakan negara-negara terdekat Palestina, juga sekaligus basis gerakan Ikhwanul Muslimin (IM). Mengingat Hamas merupakan bagian dari jaringan Ikhwanul Muslimin di Palestina.

Nyatanya tidak. Palestina malah dibantu secara militer oleh kelompok-kelompok milisi Arab yang selama ini dibenci atau dimusuhi dalam percakapan media sosial  publik  Indonesia. 

Kelompok milisi Arab pertama yang bergabung bersama Hamas menyerang tentara Israel adalah Hizbullah Libanon. Tepatnya, satu hari setelah Hamas menerobos pertahanan Israel yang bersejarah pada 7 Oktober 2023, Hizbullah menyatakan bersolidaritas menyerang pasukan militer Israel setiap hari.

Hingga 30 Oktober 2023, Hizbullah mengatakan, telah melakukan sebanyak 105 serangan terhadap Israel yang membuat 120 tentara Israel tewas dan terluka. 9 tank, 33 radar, satu drone, 140 kamera pengintai, 69 sistem komunikasi, 17 sistem pengacak, dan 27 sistem intelijen Israel telah dirusak oleh serangan Hizbullah. 

Berikutnya, Palestina mendapat dukungan militer dari kelompok-kelompok milisi Arab yang tergabung dalam Pasukan Mobilisasi Rakyat (Hashad Syakbi) dari Irak. Kelompok-kelompok milisi tersebut menyerang pangkalan-pangkalan militer Amerika Serikat di Irak dan Suriah. Serangan terhadap pangkalan militer Amerika dimaksudkan sebagai pembalasan atas keterlibatan negara adidaya itu menyerang Gaza bersama pasukan Israel.

Dukungan militer selanjutnya disusul oleh para pejuang Ansharullah di Yaman. Ansharullah merupakan kelompok-kelompok milisi pejuang Yaman yang menguasai Yaman utara dan dipimpin oleh kekuatan tentara Houthi. Dalam beberapa hari terakhir, Ansharullah Yaman telah menyerang Israel dalam tiga gelombang penembakan rudal menuju tanah Palestina yang diduduki. 

Rudal-rudal Yaman diberitakan sebagiannya dicegat oleh kapal perang Amerika di Laut Merah, sebagian lagi dihalau oleh sistem pertahanan Arab Saudi dan Yordania. Namun, sejumlah media lokal di Israel melaporkan, tidak semua rudal Yaman berhasil dicegat di tengah jalan. Beberapa diantara berhasil menghancurkan fasilitas industri di Israel.  

Keterlibatan ketiga kelompok milisi itu; Hizbullah Libanon, Hashad Syakbi Irak, dan Ansharullah Yaman saat ini menjadi tumpuan harapan Palestina dan publik Indonesia. Setidaknya, Israel dan Amerika harus berpikir ulang dan merevisi rencana penghancuran total Hamas dan pemindahan penduduk Gaza ke Mesir. Agar pemukiman Israel dapat diperluas mencakup Gaza tanpa hambatan berarti.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement