Kamis 02 Nov 2023 15:37 WIB

Tim Bimbingan dan Konseling IPB University Dampingi Mahasiswa Bermasalah

Mahasiswa yang sedang menghadapi masalah agar tidak menarik diri dari lingkungan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Rektor IPB University, Arif Satria.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Rektor IPB University, Arif Satria.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- IPB University memiliki Tim Bimbingan dan Konseling sejak 1971, untuk memfasilitasi kesehatan mental mahasiwanya. Tim Bimbingan dan Konseling yang memiliki hampir ratusan konselor ini, siap untuk mendampingi mahasiswa yang sedang menghadapi masalah. 

Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia IPB University, Melly Latifah, yang juga Koordinator Tim Bimbingan dan Konseling IPB, menyarankan agar mahasiswa yang sedang menghadapi masalah tidak menarik diri dari lingkunhan.

“Saya sarankan yang mengalami problem jangan justru menarik diri menghindari orang-orang. Justru harus ketemu orang biar dapat solusi, dan para konselor supaya mereka didampingi,” kata Melly kepada Republika, Rabu (1/11/2023).

Para konselor yang ada, kata dia, siap untuk mendampingi para mahasiswa untuk mendengarkan. Serta melakukan penanganan dengan mengobrol.

“Yang paling penting adalah bisa aktif dan emphatic listening. Kemudian sisanya boleh nanya atau bicara, tapi fokus kepada yang diceritakan si konselor,” ujarnya.

Melly mengatakan, sebisa mungkin konselor bisa membuat nyaman mahasiswa yang datang untuk bercerita. Hasil dari pembicaraannya pun dijamin tidak akan terdengar ke pihak lain.

“Jadi mereka dibuat nyaman, benar-benar konselor tempat curhat yang didampingi profesional. Karena dia punya kode etik, apa yang ada di ruang konseling tidak boleh Melly menyebut, sebagian besar mahasiswa yang datang ke Tim Bimbingan dan Konseling merupakan mahasiswa yang mengalami masalah psikologis di tingkat 1 dan tingkat akhir. Mahasiswa tingkat 1 biasanya mengalami kesulitan beradaptasi, sedangkan mahasiswa tingkat akhir mengalami kesulitan saat mengerjakan tugas akhir.

Sejauh ini, kata Melly, IPB University belum mencatat ada peristiwa bunuh diri di antara mahasiswanya. Namun, sempat ada mahasiswa yang datang dan bercerita telah melakukan self harm atau menyakiti diri sendiri.

“Kejadiannya (bunuh diri) belum. Tetapi waktu itu pernah ada yang bercerita dia lebih ke self harm, ada satu orang. Problemnya lebih ke problem keluarga. Dia ceritakan mengapa dia melakukan itu,” ucapnya.

Sebelumnya, diberitakan IPB University menanggapi fenomena bunuh diri yang belakangan terjadi terhadap mahasiswa di beberapa daerah. Meski belum mencatat ada kasus bunuh diri, sejak 1971 IPB University telah memfasilitasi kesehatan mental mahasiswanya melalui Tim Bimbingan dan Konseling.

Rektor IPB University, Arif Satria, mengatakan konselor di Tim Bimbingan dan Konseling ini merupakan dosen dari perwakilan masing-masing departemen. Selain itu, ada juga konselor sebaya yang merupakan perwakilan dari mahasiswq.

“Sejauh ini belum ada (kasus bunuh diri mahasiswa IPB). Kita punya kantor bimbingan dan konseling untuk antisipasi mental health (kesehatan mental). Ada konselor sebaya, artinya ada mahasiwa yang voluntir menjadi konselor tempat curhat temannya,” kata Arif kepada Republika, Rabu (1/11/2023).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement