REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Sukabumi gencar melakukan edukasi dari pintu ke pintu untuk memberikan pemahaman kepada keluarga penerima manfaat (PKM) terkait upaya menekan dan mencegah kasus stunting.
"Kegiatan yang kami lakukan ini untuk membantu Pemkab Sukabumi dalam upaya menekan angka stunting melalui pencegahan salah satunya dengan memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu yang tercatat sebagai KPM," kata Pendamping Sosial PKH) Kecamatan Sukabumi Encep Anwar Gozali di Sukabumi, Ahad (30/10/2023).
Menurut Encep, melalui Pertemuan Peningkatan Kapasitas Keluarga (P2K2) atau Family Devlopment Session (FDS) pihaknya bisa secara langsung menyampaikan pengetahuan ibu-ibu yang masih memiliki anak balita ataupun bayi tentang apa aja yang harus dilakukan agar anaknya tidak stunting.
Edukasi kepada KPM ini dengan berbagi modul yang sudah disiapkan oleh para pendamping PKH tentang upaya menekan dan mencegah kasus stunting baru di Kabupaten Sukabumi.
Modul itu tidak hanya berisi tentang pencegahan stunting tetapi berisi ilmu kesehatan dan gizi, pendidikan dan pengasuhan anak, pengelolaan keuangan keluarga, perlindungan anak dan kesejahteraan sosial.
Terkait pencegahan dan penanganan stunting, pendamping sosial PKH mempunyai peran sebagai pendidik (edukator), fasilitator, penyuluh sosial dan mobilisator.
Sehingga, melalui P2K2 pemberian informasi, sosialisasi, memfasilitasi dan menggerakkan keluarga serta masyarakat agar mendukung pemenuhan kebutuhan, peningkatan kesadaran dan membangun komitmen untuk perubahan perilaku.
Para KPM PKH tidak hanya mendapat bantuan tunai dan non-tunai, juga diberikan edukasi dan diharapkan dalam upaya lewat P2K2 yang meliputi upaya-upaya preventif di antaranya mendorong perubahan perilaku KPM serta menggugah kesadaran terutama dalam pencegahan stunting di lingkungan keluarga masing-masing.