Jumat 27 Oct 2023 20:56 WIB

Kiai Hingga Masyayikh se-Sumsel Sumbar Sampaikan Aspirasi Tentang UU Pesantren ke Ganjar

Ganjar berterima kasih kepada ulama, kiai, dan masyayikhm

Kiai, ulama, dan masyayikh se-Sumatera Selatan (Sumsel) dan Sumatera Barat (Sumbar) menyampaikan aspirasi mereka kepada Calon Presiden Ganjar Pranowo untuk kemajuan pondok pesantren (ponpes) di masa depan.
Foto: Dok. Web
Kiai, ulama, dan masyayikh se-Sumatera Selatan (Sumsel) dan Sumatera Barat (Sumbar) menyampaikan aspirasi mereka kepada Calon Presiden Ganjar Pranowo untuk kemajuan pondok pesantren (ponpes) di masa depan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN LAMPUNG TENGAH -- Kiai, ulama, dan masyayikh se-Sumatera Selatan (Sumsel) dan Sumatera Barat (Sumbar) menyampaikan aspirasi mereka kepada Calon Presiden Ganjar Pranowo untuk kemajuan pondok pesantren (ponpes) di masa depan.

Hal itu disampaikan mereka dalam rangkaian acara Haul Syaikh Abdul Qadir Al Jailani di Ponpes Roudlotussholihin, Purwosari, Kecamatan Padang Ratu, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. 

Baca Juga

Kepada Ganjar, kiai hingga masyayikh menyampaikan penerapan Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2019 tentang pesantren yang dinilai belum maksimal. Padahal dalam UU itu dijelaskan peran ponpes yang diakui sebagai penyelenggara pendidikan nasional untuk menjaga NKRI, tradisi, hingga norma sosial.

“Alhamdulillah bersama-sama bisa ketemu langsung Pak Ganjar langsung menyampaikan berbagai aspirasi, termasuk undang-undang pesantren,” kata Wakil Rais Syuriah Thoriqoh Muktabaroh Al Jamiyah sekaligus Pengasuh Ponpes Nurul Qodiri Kabupaten Lampung Tengah, Kiai  Imam Suhadi.

Imam Suhadi mengatakan, para ulama hingga masyayikh di Sumsel dan Sumbar meyakini bahwa Ganjar adalah sosok pemimpin yang dapat memaksimalkan peran ponpes sebagai tonggak pendidikan keislaman di Indonesia.

Sebab, Imam Suhadi menyebut track record Ganjar menunjukkan perhatian besar terhadap pesantren, ulama dan kiai, serta pengajar keagamaan selama memimpin Jawa Tengah (Jateng) sebagai gubernur dua periode.

“Kiai hingga masyayikh sepakat di Provinsi Lampung dan sebagian provinsi sumatera menitipkan beliau kita mengajar di Jawa Tengah kayaknya beliau sangat benar-benar perhatian dengan pondok-pondok pesantren,” kata dia.

Salah satu program Ganjar di Jateng yang mendapat perhatian Imam Suhadi adalah insentif guru keagamaan. Melalui program tersebut, ratusan ribu guru ngaji informal diangkat kesejahterannya melalui insentif Rp 1,2 juta per tahun.

“Harapannya mudah-mudahan ini yang Jawa Tengah itu menjadi embrio se-Indonesia, lebih-lebih provinsi Lampung,” ujar dia. 

Ketika berbincang langsung dengan Ganjar, Imam Suhadi merasa senang dengan sosok yang humble dan mau mendengarkan kaum ulama dan santri. Imam Suhadi pun mendoakan Ganjar menjadi pemimpin bangsa yang amanah hingga tahun 2029 nanti.

“Beliau sangat merakyat, sangat duduk biasa dengan para kiai, dengan para santri dan harapannya titipan ini benar-benar tercapai, beliau menjadi presiden Indonesia yang kita cintai,” kata dia.

Sementara, Ganjar berterima kasih kepada ulama, kiai, dan masyayikh yang sudah memberikan sambutan hangat dan aspirasinya. Ganjar juga senang banyak doa dan pesan yang disampaikan terkait kebangsaan.

“Kita bisa mendinginkan hati dan mendinginkan pikiran agar bisa mencegah potensi-potensi yang tidak diinginkan dan itu diberikan dari para ulama. Kita senang mendengarkan itu,” katanya.

Di Ponpes Roudlotussholihin Lampung Tengah, kehadiran Ganjar mendapatkan sambutan hangat dari ratusan ribu ulama-masyayikh, santri, dan warga setempat yang mengikuti rangkaian acara haul. Mereka langsung berebut salam dan swafoto begitu Ganjar memasuki kompleks Ponpes.

“Pak Ganjar! Wah Pak Ganjar foto dulu Pak! Pak mau salam Pak,” kata mereka bersahutan.

Adapun kiai, ulama, dan masyayikh yang hadir dari Ponpes Roudlotussholihin antara lain Kiai Ahmad Tajali, Kiai Ahmad Rofiqi, KH Muhammad Toha, KH Badarudin, KH Miftahudin Mabadi Syauqi, KH M Nasrulloh, KH Ngsifudin Ahmad Mubasir, Kiai Muhammad Iskandar, KH Raden Sholeh Bajuri, Kiai Abdul Ghofur, dan Kiai Mufrodin.

Kemudian ada Pengasuh Ponpes Darul Falah KH Hayatudin, Pengasuh Ponpes Wali Songo Kiai Syaikhul Ulum Syuhada, Ponpes Tri Bakti At Taqwa KH Kholid Amrulloh Adnan, Pengasuh Ponpes Al Hidayah KH Ahmad Ruba’i, dan Pengasuh Ponpes Kafilah Al Amain KH Saiful Anam Yusuf.

Lalu Pengasuh Ponpes Al Qodir KH Musyafa Ahmad, Pengasuh Ponpes Al Ma’sum KH Hayatun Nufus, Pengasuh Ponpes Nurul Barkah Kiai Ahmad Yazid Ruslan, dan sejumlah kiai dari ponpes Sumatera bagian barat dan selatan lainnya. 

Hadir juga Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) dan ulama dari wilayah lain seperti Pengasuh Ponpes An Nawawi Purworejo, Kiai Khalwani.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement