Kamis 26 Oct 2023 21:57 WIB

Gelar AKI 2023, Dirjen Kebudayaan: Lestarikan Budaya Lewat Karya

AKI tahun ini lebih menekankan kepada aspek prosedural dan skemanya.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengajak masyarakat melestarikan budaya di Indonesia. (ilustrasi)
Foto: Republika/ Eva Rianti
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengajak masyarakat melestarikan budaya di Indonesia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengajak masyarakat melestarikan budaya di Indonesia. Salah satu caranya dengan berkarya sebanyak mungkin. 

Hal itu disampaikan Hilmar dalam rangka Kemendikbudristek yang menggelar pemberian Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) Tahun 2023 pada Jumat (27/10/2023) di Jakarta. Kemendikbudristek membagi kategori penerima penghargaan kebudayaan kepada Pelestari, Pelopor dan Pembaru, Anak/Remaja, Maestro Seni Tradisi, Lembaga dan Perorangan Asing, Masyarakat Adat, Pemerintah Daerah, serta Media.

Baca Juga

"Tujuan besar dari digelarnya AKI setiap tahunnya adalah guna menumbuhkan keinginan serta komitmen masyarakat untuk ikut mendorong, merawat tradisi warisan leluhur, serta melestarikan sehingga tetap dapat abadi sekaligus mampu adaptif dan relevan dengan perkembangan zaman," kata Hilmar dalam keterangannya pada Kamis (26/10/2023). 

Hilmar berharap pelaksanaan AKI dapat menumbuhkan semangat bagi individu yang mendedikasikan diri bagi pemajuan kebudayaan. "Melalui AKI yang rutin digelar setiap tahun, dapat semakin memperkuat perspektif masyarakat agar menyadari pentingnya berkarya untuk Indonesia melalui kebudayaan," ucap Hilmar. 

Hilmar menjelaskan makna besar tema AKI Tahun 2023 agar makin memperkuat panggung ekosistem kebudayaan dan direkognisi sebagai bagian dari pembangunan manusia dan bangsa ke depannya.

"Suatu makna keinginan untuk meneguhkan komitmen bersama seluruh pihak, masyarakat dan pemerintah, dalam pelestarian dan pemajuan kebudayaan. Namun jangan pernah menganggap apa yang telah dilakukan adalah proses akhir," ujar Hilmar. 

Perwakilan tim penilai penerima penghargaan AKI 2023, Maria Maria Darmaningsih, menyebut anggota tim penilai terdiri dari akademisi, seniman, budayawan dan aparatur sipil negara. Perbedaan AKI tahun ini lebih menekankan kepada aspek prosedural dan skemanya.

"Lebih mengenai kepada mekanisme pengusulan calon penerima AKI Tahun 2023 dan juga terdapat penambahan kategorisasi dari tahun-tahun pelaksanaan AKI sebelumnya," ujar Maria. 

Maria juga mengungkapkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan untuk menjadi pemenang. "Pada umumnya penerima penghargaan AKI adalah yang telah berbuat dalam kesenian lebih dari sepuluh tahun, memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, meningkatkan pengetahuan dan literasi, menjaga dan melestarikan adat istiadat setempat, menyimpan dan mengarsipkan data hasil kebudayaan," ujar Maria.

Diketahui, penyelenggaraan AKI merupakan penghargaan kepada individu, komunitas, lembaga yang dinilai berprestasi maupun berkontribusi dalam pemajuan kebudayaan. Malam puncak AKI 2023 rencananya dihadiri Mendikbudristek Nadiem Makarim serta Menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya. 

Malam puncak penghargaan AKI 2023 juga akan diisi oleh musisi nasional yang membawakan lagu-lagu khas budaya daerah di Indonesia, antara lain Novia Bachmid, Andien, serta Rinto (komposer).Tidak ketinggalan pula penampilan budaya daerah seperti tarian lokal arahan koreografi Uni Tati serta atraksi dari Tanah Batak yakni Komunitas Eta Margondang yang mengharmonisasi musik tradisi dari empat puak sekitar Danau Toba, yakni Karo, Toba, Simalungun dan Pak-pak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement