Rabu 25 Oct 2023 21:15 WIB

Bulog Pastikan Kirim Bantuan ke Yahukimo yang Terdampak Kelaparan

Bulog berkomitmen menyetabilkan pasokan beras.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso.
Foto: Republika/ Febrian Fachri
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso memastikan pemerintah lewat instansi yang dipimpinnya segera mengirimkan bantuan ke Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, yang terdampak kelaparan.

"Insya Allah itu akan segera kita tangani," kata Dirut Perum Bulog Budi Waseso di Padang, Sumatera Barat, Rabu (25/10/2023).

Baca Juga

Budi Waseso mengatakan kondisi kerawanan dan medan yang cukup sulit menjadi tantangan tersendiri untuk menyalurkan bantuan ke Kabupaten Yahukimo. Namun, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk memastikan bantuan, terutama beras, bisa tersalurkan ke Kabupaten Yahukimo.

Strategi tersebut, kata dia, dengan melibatkan langsung personel Satuan Tugas (Satgas) TNI dan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) guna mendistribusikan logistik ke daerah terdampak.

Bulog juga mempunyai pasokan atau stok yang cukup di wilayah tersebut. "Kita punya stok di sana. Persoalannya itu hanya masalah angkutan saja," ujar Budi Waseso.

Menurutnya, dalam kondisi normal maka pendistribusian bantuan ke Kabupaten Yahukimo mudah dilakukan. Hanya saja hal tersebut terganggu dengan kondisi medan dan masalah kerawanan.

"Kalau dalam kondisi normal maka tidak akan ada masalah, karena kita kerja sama termasuk dengan AURI," ujar Budi Waseso.

Ia menyakini pendistribusian bantuan yang dititipkan kepada polisi maupun TNI dapat segera menangani permasalahan kelaparan di Kabupaten Yahukimo.

"Insya Allah aman. Segala upaya akan kita lakukan untuk saudara-saudara kita di sana," ujar Budi Waseso.

Di tempat terpisah Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan kelaparan terjadi karena gagal panen di Yahukimo akibat cuaca ekstrem di wilayah Papua Pegunungan. Sementara longsor juga terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak akhir Agustus 2023.

"Korban terdampak kelaparan ada di 13 kampung, yang penduduknya 15 ribu jiwa," kata Menko Muhadjir Effendy.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement