Selasa 24 Oct 2023 00:34 WIB

Asap Masih Pekat, Warga Rawakucing: Katanya Sudah Pendinginan, Tapi Api Masih Menyala

Warga Rawakucing tidak percaya klaim api sudah didinginkan karena asap masih pekat.

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Mobil pemadam kebakaran bersiaga di sekitar TPA Rawakucing yang terbakar di Kota Tangerang, Banten, Senin (23/10/2023). Warga Rawakucing tak percaya klaim api sudah didinginkan karena asap masih pekat
Foto: Rr Laeny Sulistyawati/ Republika
Mobil pemadam kebakaran bersiaga di sekitar TPA Rawakucing yang terbakar di Kota Tangerang, Banten, Senin (23/10/2023). Warga Rawakucing tak percaya klaim api sudah didinginkan karena asap masih pekat

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Warga yang tinggal sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawakucing, Kota Tangerang, Banten, Awang (58 tahun) mengaku tidak percaya dengan klaim kebakaran yang tengah terjadi telah dipadamkan. Sebab, asap masih pekat di TPA Rawakucing, Kota Tangerang, Banten, dan jarak pandang masih terbatas hanya 50 meter.

"Memang katanya sudah pendinginan, tetapi api ini tidak sejinak yang dikira. Ini masih ada asap berarti api masih nyala di dalam sampah," ujar Awang saat ditemui Republika di sekitar TPA Rawakucing, Senin (23/10/2023) sore.

Meski telah berusaha dipadamkan dengan water bombing, Awang percaya api belum tentu langsung mati. Bahkan, dia memprediksi api tidak bisa padam dalam sebulan karena kejadian serupa pernah terjadi.

Awang mengatakan, kebakaran di TPA Rawakucing pernah terjadi dua kali yaitu 2013 dan 2015. Dia masih ingat kebakaran pertama kali terjadi selama sepekan kemudian api baru padam, sementara kebakaran kedua selama sebulan dan akhirnya baru bisa dipadamkan.

Dia masih ingat, api di dua kebakaran sebelumnya bisa padam setelah hujan turun. Menurutnya, kebakaran yang sekarang tengah terjadi adalah yang terparah dan matinya api juga bergantung pada hujan. Sebab, air hujan jatuh sampai bawah timbunan sampah. 

"Karena TPA ini kan ada sampah plastik, sampah botol, sampah kertas di bawah, kemudian sampah seperti botol bekas cat pilox juga dan kalau terkena panas bisa meledak dan membuat api menjalar dan meluas," katanya.

Jadi, dia meyakini api belum padam dan ini bisa dilihat masih adanya asap. Menurutnya tidak ada asap kalau tidak ada api. Apalagi jarak pandang masih 50 meteran, kondisinya tidak jauh berbeda dengan kemarin Ahad (22/10/2023).

"Jadi, saya tdak percaya kalau api diklaim padam," katanya.

Bahkan, dia sengaja tak ikut mengungsi karena mengawasi rumahnya yang masih bisa terkena percikan api.

Pantauan Republika, api memang sudah tidak terlihat. Namun, asap masih pekat dan membuat jarak pandang terbatas kurang dari 100 meter. Tak hanya itu, pekatnya asap juga membuat mata perih, batuk-batuk, dan hidung berair.

Dada juga menjadi sesak kalau terlalu lama berada di lokasi kejadian. Mobil pemadam kebakaran bersama dengan petugas juga terlihat masih ada di sekitar lokasi kejadian. Mobil kepolisian juga masih terlihat diparkir dan mengawasi kebakaran.

Sebelumnya, kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawakucing, Kota Tangerang, Banten, diklaim jauh berkurang. Tinggal satu zona yang masih mengeluarkan asap per Senin (23/10/2023) siang. 

"Dari tiga zona yang terbakar, tinggal satu zona yang masih mengeluarkan asap," kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Tangerang Mualim kepada Republika, Senin (23/10/2023).

Jadi, dia melanjutkan, saat ini api sudah jauh berkurang dan tinggal asap saja. Mualim menambahkan, kini sudah masuk proses pendinginan.

Untuk memadamkan api, dia menambahkan, sudah ada bantuan water bombing dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan tim Manggala Agni dari Kementerian LHK di Senin pagi.

Tak hanya itu, dia menyebutkan total 534 petugas juga dilibatkan untuk memadamkan api di TPA Rawakucing.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Maryono mengatakan, BPBD Kota Tangerang secara total mengerahkan ratusan tim gabungan untuk mempercepat penuntasan pemadaman. 

"Berdasarkan skema operasi pemadaman yang akan dilakukan, pada hari ini terdapat dua operasi yang dimaksimalkan, yakni operasi darat bersama Tim Gabungan Pemkot Tangerang dan Tim Manggala Agni KLHK, dan penerjunan water bombing dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," ujarnya, Senin.

Khusus hari ini, dia melanjutkan, ada dua operasi yang dimaksimalkan. Yakni, tetap melanjutkan pemadaman operasi darat menggunakan amunisi yang ada, ditambah penerjunan water bombing untuk mempercepat penuntasan pemadaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement