Jumat 20 Oct 2023 19:18 WIB

ASEAN Panji Festival Siap Meriahkan Akhir Pekan Kota Malang

Lewat ASEAN Panji Festival, dapat mengetahui kebudayaan dan makanan khas Indonesia.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Gita Amanda
Peserta Asean Panji Festival yang berasal dari sembilan negara di ASEAN tiba di Museum Empu Purwa, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (19/10/2023).
Foto: Republika/ Ronggo Astungkoro
Peserta Asean Panji Festival yang berasal dari sembilan negara di ASEAN tiba di Museum Empu Purwa, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (19/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Para delegasi ASEAN Panji Festival yang berasal dari sembilan negara termasuk Indonesia akan menggelar pertunjukan seni tari kolaborasi di Balai Kota Malang, Jawa Timur. Pertunjukkan yang mengangkat hikayat Panji Semirang itu diharapkan dapat menjadi ajang pengenalan budaya kepada generasi muda bangsa, yang seiring dengan waktu kian terlupakan.

“Untuk pengenalan budaya kepada anak-anak kita. Karena bagaimana pun juga, sekarang dengan perkembangan zaman anak-anak kita itu kan mulai lupa terhadap kebudayaan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana, di Museum Empu Purwa, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (19/10/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, delegasi ASEAN Panji Festival yang berasal dari Indonesia, Vietnam, Myanmar, Laos, Kamboja, Thailand, dan Singapura akan bersatu mementaskan kisah Panji Semirang. Berdasarkan pementasan yang dilakukan di kota sebelumnya, dia yakin para penari lintas negara itu dapat dengan baik berkolaborasi dan menampilkan kisah tersebut secara baik.

 

“Nanti di tanggal 21 Oktober pukul 19, delapan negara ini mau menampilkan sebuah cerita Panji. Karena ternyata Panji ini tidak hanya dipunyai oleh Indonesia, tapi bahkan di ASEAN dan dunia,” kata Suwarjana.

Suwarjana menggambarkan sedikit tentang penampilan yang akan dilakukan oleh ratusan peserta beserta pengiringnya itu. Menurut dia, mereka akan menampilkan adegan kolosal secara langsung baik dari iringan, penampilan, dialog, hingga tarian

“Yang jelas kolosal, kemudian live semua baik iringan, tampilan, ada dialog, ada tarian yang menceritakan Panji Inu Kartapati dengan Galuh Candra Kirana,” kata dia.

Sementara itu, Koordinator Kelompok Kerja Diplomasi Budaya Direktorat PPK Kemendikbudristek Yusmawati menjelaskan, ASEAN Panji Festival digelar masih dalam rangka keketuaan Indonesia di ASEAN. Di samping itu, kegiatan tersebut juga dilakukan sebagai bentuk perawatan budaya yang telah diakui sebagai Memory of The World oleh UNESCO pada 31 Oktober 2017 itu.

“Sebagai bentuk perawatan kan memang harus dilakukan seperti itu. Kewajiban dari UNESCO setelah diakui kita melakukan perawatan dengan pelestarian. Bagiamana cerita ini terus dikembangkan di masyarkatnya dan terus hidup untuk bagaimana para pelaku seninya, ekosistemnya, tetap jalan,” kata Yusmawati.

Koordinator nasional ASEAN Panji Festival itu menerangkan, dalam prosesnya pihaknya melibatkan seniman-seniman lokal di setiap daerah yang disinggahi oleh para delegasi. Sebab itu, pengiring pada pementasan yang akan dilakukan di Kota Malang merupakan seniman-seniman yang berasal dari daerah berjuluk Kota Apel itu.

“Di Yogyakarta dengan seniman Yogyakarta. Nanti di Malang dengan seniman Malang. Jadi garapan Malang juga kita percayakan bagaimana dia mengintepretasikan episode-episode yang sudah dibagi tersebut menjadi satu karya, nanti jadi satu kolaborasi,” jelas dia.

Menurut dia, Kota Malang dipilih menjadi salah satu daerah yang disinggahi oleh para delegasi ASEAN Panji Festival lantaran termasuk sebagai kota Panji. Yusmawati menuturkan, pihaknya memang menawarkan kota-kota yang masih punya Panji di dalamnya untuk disinggahi oleh para delegasi.

 

“Memang kita menawarkan kota-kota yang memang Panjinya masih ada, masih hidup, sebagai perbandingan dengan wilayah yang dulunya ada, sekarang berkembang di wilayah dan negara lain bentuknya seperti apa kan itu harus kita lihat,” tutur Yusmawati.

Sebelum mementaskan kisah Panji pada Sabtu (21/10/2023) malam, para delegasi berkesempatan untuk berkeliling Kota Malang dan mengunjungi dua museum pada Kamis. Kemudian pada Jumat (20/10/2023), mereka menggelar latihan dan gladikotor di Taman Krida Budaya Jawa Timur, Kota Malang, Jawa Timur. Mereka berlatih untuk semakin mematangkan penampilan mulai dari pagi hari hingga sore hari. Pertunjukkan akan dimulai pada Sabtu pukul 19.00 WIB.

 

Seorang penari dari Myanmar, Kyaw Swar Win, pada kesempatan terpisah mengaku senang dengan pelaksanaan kegiatan tersebut. Lewat ASEAN Panji Festival, dia dapat mengetahui kebudayaan dan makanan khas Indonesia, yang ternyata menurut dia tak begitu banyak perbedaan dengan negaranya. Dia merasa bangga dapat menampilkan pertunjukkan tersebut. "Ini pertama kalinya saya ke Indonesia. Saya sangat menikmati ASEAN Panji Festival ini dan bisa mengenal budaya dari negara lain," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement