Jumat 20 Oct 2023 16:50 WIB

Soal Prabowo-Erick Kuat di Survei, Pengamat: Saling Melengkapi

Prabowo dinilai punya karakter tegas dengan pengalaman militer.

Rep: Eva Rianti/ Red: Teguh Firmansyah
Menhan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir satu mobil dalam perjalanan dinas mengikuti Presiden Jokowi.
Foto: @erickthohir
Menhan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir satu mobil dalam perjalanan dinas mengikuti Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan bahwa sosok Prabowo Subianto dan Erick Thohir saling melengkapi jika resmi menjadi pasangan capres-cawapres.

Hal itu menanggapi hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo-Erick yang tertinggi dibandingkan Prabowo digandeng dengan nama lain.

Baca Juga

“Keduanya punya keunggulan dan kelebihan masing-masing, saling mengisi satu sama lain,” ujar Ujang saat dihubungi Republika, Jumat (20/10/2023).

Ujang mengatakan, Prabowo memiliki karakter yang cenderung tegas dengan pengalaman militernya. Menteri Pertahanan RI itu juga dinilai berbeda dibandingkan ketika dua kali mengikuti kontestasi pilpres sebelumnya.

“Prabowo dengan ketegasannya, saat ini dengan kesantunannya, kesopanannya, dan keeleganannya, berbeda dengan kontestasi pilpres 2014 dan 2019 yang lebih keras, sekarang lebih soft, elegan, santun, dan itu mendapatkan banyak simpati dari publik,” ujar dia.

Sementara itu, Erick Thohir memiliki kekuatan berupa pengalaman yang banyak memimpin lembaga ataupun bisnis. Selain itu juga dekat dengan kelompok-kelompok Islam, sehingga bisa menggaet suara dari kaum muslim di Indonesia.

“Lalu Erick Thohir dengan pendekatan kemandiriannya, dekat dengan kelompok Islam, dunia bisnisnya, dunia finansial. Didukung oleh PAN (Partai Amanat Nasional), itu juga menjadi sebuah kekuatan. Menteri BUMN juga sebagai kekuatan, terus ketua PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia). Itu juga penting untuk meningkatkan elektabilitas masing-masing baik Prabowo maupun Erick Thohir,” tutur Ujang.  

Dengan keunggulan-keunggulan masing-masing yang dimiliki, Ujang melihat keduanya adalah pasangan yang klop. “Sipil-militer, lalu kekuatan nasionalis-Islam, Jawa-luar Jawa, tua-muda. Jadi kalau mau dipasangkan, pas,” tegas dia.

Sebelumnya diketahui, Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru yang dilakukan pada 2—8 Oktober 2023 bertajuk ‘Peta Pilpres dan Pileg Menjelang Masa Pendaftaran Capres dan Cawapres’ pada Kamis (19/10/2023).

Hasil survei menunjukkan, capres Prabowo Subianto selalu unggul dalam simulasi dengan siapapun pendampingnya. Nama Erick Thohir dinilai sebagai kandidat terkuat sebagai pendamping Prabowo. “Keunggulannya cukup signifikan kalau Prabowo memilih Erick sebagai cawapres,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan.

Djayadi menerangkan, berhubung Prabowo hingga saat ini belum mengumumkan secara resmi cawapresnya, namun menurutnya kemungkinan besar Prabowo akan memilih satu dari tiga nama, yakni antara Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa, dan Gibran Rakabuming Raka.

LSI pun melakukan simulasi dengan tiga kemungkinan calon tersebut jika berhadapan dengan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin ‘AMIN’.

“Pasangan Prabowo-Erick cenderung unggul di 38 persen, dibanding Ganjar-Mahfud di angka 32,3 persen, disusul AMIN 22,9 persen,” ujar dia.

Lantas, jika yang dipilih Prabowo adalah Khofifah, Prabowo cenderung masih unggul, namun tidak terlalu signifikan karena angkanya tipis. Angka Prabowo berpasangan dengan Khofifah menjadi turun dibandingkan saat berpasangan dengan Erick, yakni di angka 36,3 persen. Sementara itu, angka Ganjar-Mahfud sebesar 33 persen, disusul AMIN yang sedikit meningkat di angka 23,4 persen.

“Jadi kalau pasangan Prabowo-Erick, Prabowo cenderung unggul signifikan terhadap Ganjar-Mahfud, kalau pasangan Prabowo-Khofifah menjadi tidak signifikan (keunggulannya), jaraknya hanya 3 persen dengan Ganjar-Mahfud,” jelas dia.

Dia melanjutkan, adapun simulasi jika Prabowo memilih Gibran Rakabuming Raka, survei LSI mencatat angkanya tidak jauh berbeda dengan ketika Prabowo berpasangan dengan Khofifah melawan Ganjar-Mahfud dan AMIN.

“Kalau yang dipilih Gibran, dengan catatan ini survei dilakukan sebelum keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) ya, maka sama dengan Khofifah, posisi Prabowo di angka 36 persen, berhadapan dengan Ganjar-Mahfud di angka 33 persen, lalu Anies di angka 23,5 persen,” ujar dia.

Sehingga, Djayadi menyimpulkan bahwa secara umum, siapapun cawapres yang dipilih oleh capres Prabowo, Prabowo akan tetap unggul dibandingkan Ganjar-Mahfud. “Tapi keunggulan cukup signifikan kalau Prabowo memilih Erick sebagai cawapresnya, kalau berdasarkan data simulasi ini,” jelas dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement