REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Prabowo Subianto dan Erick Thohir unggul atas Ganjar Pranowo dan Mahfud MD serta Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam survei Indikator Politik Indonesia. Peneliti Utama Indikator Burhanuddin Muhtadi mengatakan simulasi ini dilakukan dengan dua model, saat berpasangan atau pun sendirian.
Dalam survei individu, Burhanuddin mengatakan Prabowo meraih 37,0 persen atau unggul atas Ganjar yang meraih 34,5 persen dan Anies dengan 21,9 persen. Data Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas Prabowo meningkat menjadi 38,8 persen saat dipasangkan dengan Erick Thohir.
"Prabowo meraih 37,0 persen tanpa pasangan dan menjadi 38,8 persen saat berpasangan dengan Erick Thohir," ujar Burhanuddin saat memaparkan hasil survei bertajuk "Pergeseran Dukungan Partai dan Capres jelang Pendaftaran Capres dan Cawapres 2024" di Jakarta, Jumat (20/10/2023).
Sementara Ganjar justru mengalami penurunan menjadi 32,6 persen saat berpasangan dengan Mahfud MD. Sedangkan Anies juga turun saat bersanding dengan Muhaimin dengan 21,2 persen.
Burhanuddin menyampaikan Prabowo secara konsisten unggul saat dipasangkan dengan Gibran Rakabuming Raka dengan 37,5 persen dan Khofifah Indar Parawansa dengan 37,1 persen. Keunggulan Prabowo relatif lebih rendah saat dipasangkan dengan kedua kepala daerah tersebut dibandingkan saat berpasangan dengan Erick Thohir.
"Pak Prabowo masih unggul, sedikit lebih tinggi keunggulannya kalau Pak Prabowo memasang Pak Erick," ucap Burhanuddin.
Burhanuddin mengatakan tingkat elektabilitas ini berjalan lurus dengan tingkat awareness dan kesukaan publik. Burhanuddin menyebut Prabowo menjadi capres yang paling banyak diketahui publik sebesar 97,1 persen dengan tingkat kesukaan mencapai 77,5.
Dari sisi cawapres, Burhanuddin mengatakan Erick Thohir meraih 70,3 persen sebagai cawapres yang paling banyak diketahui publik jika dibandingkan dua kandidat lain seperti Mahfud MD dengan 63,7 persen dan Muhaimin yang hanya meraih 57,5 persen. Sementara dalam tingkat kesukaan publik, Erick dan Mahfud MD bersaing tipis dengan persentase 67,2 persen dan 68,3 atau unggul cukup signifikan dibandingkan Muhaimin yang hanya meraih 54,5 persen.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Dalam survei yang dilakukan pada 2-10 Oktober 2023, jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang yang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional, kemudian dilakukan oversample di 12 Provinsi yakni Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Kep Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan Sulawesi Selatan sehingga total sample sebanyak 4.300 responden.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.