Jumat 20 Oct 2023 04:27 WIB

Agar Anak Melek Penanggulangan Bencana

Penanggulangan bencana di Sukabumi sasar pelajar SD hingga SMA.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi siswa belajar penanggulangan bencana.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi siswa belajar penanggulangan bencana.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Upaya mitigasi bencana di Kota Sukabumi menyasar ke kalangan pelajar mulai sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Targetnya pelajar sejak dini memahami apa yang dilakukan ketika terjadi bencanan.

Langkah tersebut misalnya dilakukan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Sukabumi yang menggencarkan sosialisasi mengenai mitigasi bencana melalui program Tagana Masuk Sekolah (TMS). '' Kegiatan menyasar, setiap sekolah mulai dari tingkat SD hingga tingkat SMA,'' ujar Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Sukabumi Abdul Muiz, Kamis (19/10/2023).

Baca Juga

Program TMS ini merupakan implementasi kelanjutan dari Kementrian Sosial dan juga Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Khususnya terkait mitigasi kebencanaan yang menyasar satuan pendidikan.

'' Program ini lebih fokus untuk penanganan kebencanaan dalam urusan sosial,'' ungkap Muiz. Hal karena ini ada tiga proses yang menjadi tugas pokok yakni pra bencana, saat bencana dan juga pasca bencana.

Jadi lanjut Muiz, TMS ini lebih kepada mitigasi bencana yang mendorong para pelajar untuk memahami sejak dini terkait kebencanaan. Tahun ini pelaksanaan TMS dilakukan di tiga sekolah yakni, SDN CBM Suryakencana, SMP Negeri 2 dan SMK Negeri 2 Sukabumi.

Program ini terang Muiz, diluncurkan agar para pelajar dan guru memiliki wawasan terkait penaggulangan bencana. Harapannya mereka bisa melakukan berbagai upaya untuk menghindari dan mengurangi dampak bencana.

'' Para peserta didik juga dibekali pengetahuan dalam menghadapi bencana, dan juga diperkanalkan beberbagai jenis risiko bencana,'' ungkap Muiz. Dengan pembekalan pengetahuan ini bisa mampu membangun ketahanan bencana baik di sekolah maupun lingkungan sekitarnya.

Muiz menambahkan, dalam kegiatan tersebut para pelajar tidak hanya diberikan materi saja. Namun langsung mempraktekannya dengan cara simulasi penangan bencana gempa bumi.

'' Kami melakukan simulasi penanganan bencana di saat ada dalam kelas dan juga dalam TMS ini memberikan rambu-rabu jalur evakuasi,'' kata Muiz. Hal ini akan menjadi gambaran bagi pelajar ketika menghadapi situasi sebenarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement