Jumat 13 Oct 2023 20:39 WIB

Banjir di Aceh Utara Sudah Surut

Warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.

Warga membersihkan lokasi dari material lumpur akibat banjir bandang di Desa Blang Meurandeh, Beutong Ateuh Benggalang, Nagan Raya, Aceh, Selasa (29/8/2023). Banjir bandang yang terjadi pada Senin (28/9) tersebut mengakibatkan 12 rumah warga rusak dan satu jembatan gantung putus serta puluhan warga terpaksa mengungsi.
Foto: ANTARA FOTO
Warga membersihkan lokasi dari material lumpur akibat banjir bandang di Desa Blang Meurandeh, Beutong Ateuh Benggalang, Nagan Raya, Aceh, Selasa (29/8/2023). Banjir bandang yang terjadi pada Senin (28/9) tersebut mengakibatkan 12 rumah warga rusak dan satu jembatan gantung putus serta puluhan warga terpaksa mengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara menyampaikan banjir yang melanda sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Aceh sudah surut. Warga yang mengungsi untuk menghindari dampak banjir sudah kembali ke rumah masing-masing.

"Alhamdulillah banjir sudah surut. Masyarakat juga sudah mulai bersih-bersih rumah dari kemarin," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Aceh Utara Mulyadi saat dihubungi dari Kota Banda Aceh, Jumat malam (13/10/2023).

Baca Juga

Ia menyampaikan banjir melanda bagian wilayah Aceh Utara sejak 6 Oktober 2023, bermula dari wilayah Kecamatan Matangkuli, Pirak Timu, dan Tanah Luas. Setelah hujan dengan intensitas tinggi turun pada Ahad (8/10/2023) malam, banjir meluas ke empat wilayah kecamatan lain, yaitu Kecamatan Syamtalira Aron, Samudera, Sawang, dan Gereudong Pasee.

"Banjir di Syamtalira Aron, Samudera, Sawang, dan Gereudong Pasee ini hanya bertahan sehari saja, kemudian air surut lagi, dan saat ini aktivitas masyarakat kembali normal," kata Mulyadi.

Dia menyampaikan bahwa saat ini banjir di tujuh wilayah kecamatan di Aceh Utara sudah sepenuhnya surut. Menurut dia, warga yang mengungsi untuk menghindari dampak banjir semua sudah kembali ke rumah dan membersihkan sisa-sisa banjir di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

Mulyadi mengatakan cuaca Aceh Utara pada Jumat juga cerah sejak pagi. "Semoga tidak ada hujan lebat lagi," katanya.

BPBD Aceh Utara mengimbau warga agar tetap mewaspadai kemungkinan terjadi bencana banjir karena menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika wilayah Aceh memasuki musim hujan pada Oktober 2023.

Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) sebelumnya menyampaikan curah hujan tinggi menyebabkan air Sungai Krueng Sawang, Krueng Pasee, Krueng Pirak, Krueng Kereuto, dan Krueng Peto meluap dan membanjiri bagian wilayah Aceh Utara.

Menurut BPBA, banjir berdampak pada 6.644 jiwa dalam 2.525 keluarga di 28 gampong atau desa di Kecamatan Matangkuli, 4.437 jiwa dalam 1.099 keluarga di 11 gampong di Kecamatan Pirak Timur, 3.184 jiwa dalam 984 keluarga di 11 gampong di Kecamatan Tanah Luas, serta 1.726 jiwa dalam 447 keluarga di delapan gampong di Kecamatan Samudera.

BPBA menyampaikan secara keseluruhan bencana banjir berdampak pada 15.991 jiwa dalam 5.055 keluarga serta memaksa 3.197 jiwa dalam 957 keluarga mengungsi di wilayah Kabupaten Aceh Utara. Namun, bencana itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement