Jumat 13 Oct 2023 18:28 WIB

Ramaikan Peringatan Pertempuran 5 Hari, Semarang Terapkan Rekayasa Lalu Lintas

Dishub Semarang rekayasa lalu lintas saat peringati pertempuran 5 hari.

Ilustrasi aksi teaterikal pertempuran lima hari di Semarang.
Foto: Antara/Aji Styawan
Ilustrasi aksi teaterikal pertempuran lima hari di Semarang.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dinas Perhubungan Kota Semarang melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Tugu Muda untuk mencegah kemacetan saat Peringatan Pertempuran 5 Hari di Semarang.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dishub Kota Semarang Danang Kurniawan di Semarang, Jumat, mengatakan bahwa pengalihan arus lalu lintas dilakukan pada Jumat ini dan Sabtu (14/10) sore.

Baca Juga

Ia mengimbau masyarakat menghindari kawasan Tugu Muda dan jalan utama sekitarnya karena akan digunakan untuk latihan persiapan dan pelaksanaan peringatan Pertempuran 5 Hari.

Ruas jalan yang akan ditutup, yakni Jalan MGR Soegijapranata mulai LP Wanita Bulu, Jalan Dr Soetomo mulai Simpang Kariadi, Jalan Pandanaran di Simpang Eka Karya dan Jalan Pemuda mulai Simpang Paragon.

"Untuk pengalihan ruas jalan, masyarakat yang akan melalui Jalan Soegijopranoto bisa lewat Jalan Indraprasta. Sementara akses jalan menuju Pandanaran dialihkan ke Jalan Kiai Saleh dan Jalan Pekunden," katanya.

"Untuk masyarakat yang akan menuju ke Jalan Dr Soetomo dialihkan melalui Kaligarang," jelasnya.

Pengalihan arus tersebut juga berdampak terhadap layanan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang yang untuk sementara tidak bisa melayani sejumlah halte seperti biasanya.

Saat pengalihan arus, halte yang tidak bisa dilayani BRT Trans Semarang, yakni Halte Balai Kota, Halte Imam Bonjol Udinus, Halte ADA Siliwangi, Halte Pasar Bulu, Halte DKK Pandanaran.

"Kemudian, Halte Domenico Savio, Halte RSUP dr Kariadi, Halte Polrestabes Semarang, Halte Agusta Pandanaran dan Halte RST Bhakti Wira Tamtama," kata Danang.

Pertempuran Lima Hari adalah serangkaian perlawanan rakyat Indonesia melawan tentara Jepang yang terjadi pada 15-19 Oktober 1945 yang berkaitan erat dengan kematian dr Kariadi.

Ketika itu, dr Kariadi yang berangkat mengecek kabar diracunnya Reservoir Siranda yang menjadi cadangan air minum warga Kota Semarang gugur di tangan Jepang sehingga membakar semangat para pemuda untuk melawan.

Setiap tahun, Pemerintah Kota Semarang mengadakan Peringatan Pertempuran 5 Hari untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

Peringatan Pertempuran 5 Hari di Semarang berlangsung di kawasan Tugu Muda diisi dengan teatrikal menggambarkan perlawanan para pemuda dan masyarakat Kota Semarang melawan penjajah Jepang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement