REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus senior Zulfan Lindan menilai, Menteri BUMN Erick Thohir merupakan sosok cawapres yang memiliki keunikan tersendiri. Bahkan, kata dia, keunikan Erick tidak dimiliki kandidat lain. "Erick ini unik," kata Zulfan di Jakarta dikutip pada Kamis (12/10/2023).
Zulfan mengatakan, Erick merupakan satu-satunya figur cawapres yang mendapatkan dukungan dari NU dan PAN. Artinya, Erick mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat Islam, baik tradisional maupun modern.
Sedangkan, ia melihat, masyarakat Islam yang kanan lebih cenderung mendukung capres Anies Rasyid Baswedan. Dalam survei Poltracking Indonesia, Erick Thohir turut menjadi cawapres dengan elektabilitas terkuat Jawa Timur (Jatim).
Survei yang dilakukan pada 25 September-1 Oktober 2023 itu menunjukkan masyarakat Jatim memilih Erick sebagai cawapres terfavorit. Dalam survei itu, mayoritas responden memang merupakan Nahdliyin.
Di sisi lain, PAN yang konstituennya banyak warga Muhammadiyah sudah lama mendukung Erick. Baik saat di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) maupun ketika sudah bergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM),
"Kalau kita lihat (Erick) Islam Nusantara, didukung oleh kelompok Islam tradisional (NU) didukung juga oleh kelompok Islam modern," ujar Erick.
Sebaran pemilih yang merasa dekat dengan NU berdasarkan hasil survei Poltracking menempatkan Erick di posisi pertama dengan 20,8 persen. Survei dilakukan ke 1.000 responden dengan margin of error 3,1 persen.
Setelah itu, ada Mahfud MD 17,2 persen, Abdul Muhaimin Iskandar 16,7 persen, Khofifah Indar Parawansa 13,7 persen, M Ridwan Kamil 8,1 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 4,1 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 2,7 persen.
Kemudian, ada Andika Perkasa dengan raihan 2,0 persen, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, 2,0 persen, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto 0,5 persen. Sisanya, tidak tahu atau tidak menjawab dengan 12,2 persen.