Rabu 11 Oct 2023 19:46 WIB

Alasan Prabowo akan Tentukan Cawapres Last Minute

"Tradisi Indonesia selalu last minute," kata Prabowo.

Rep: Febryan A/ Red: Andri Saubani
Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato politiknya usai melakukan pertemuan bersama Persaudaraan Aktivis 98 di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (11/10/2023).
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya dan ketua umum partai koalisi akan menentukan sosok cawapres pendampingnya pada hari-hari terakhir jelang KPU RI membuka pendaftaran capres-cawapres. Pasalnya, Prabowo mengaku menunggu Mahkamah Konstitusi (MK) membacakan putusan atas gugatan batas usia minimum capres-cawapres yang akan dibacakan pada Senin (16/10/2023).

"Tradisi Indonesia selalu last minute," kata Prabowo seraya tertawa ketika ditanya apakah penentuan cawapres pada hari-hari terakhir jelang pendaftaran dibuka lantaran menunggu putusan MK, di kediamannya, Jalan Kartanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2023). 

Baca Juga

Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut, rapat penentuan cawapres akan digelar usai Mahkamah Konstitusi (MK) membacakan putusan atas gugatan terkait batas usia minimum capres-cawapres. "Iya dong, kita tunggu putusan MK (untuk menentukan cawapres)," ujarnya. 

Sebagai gambaran, MK akan membacakan putusan atas tiga gugatan sekaligus. Salah satu penggugat dalam petitumnya meminta agar batas usia minimum diturunkan dari 40 tahun menjadi 35 tahun. 

Dua penggugat lainnya meminta bunyi pasal batas usia minimum diubah menjadi: "40 tahun atau yang berpengalaman di bidang pemerintahan". Apabila MK mengabulkan permohonan tersebut, maka putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming bisa memenuhi syarat sebagai cawapres. Gibran kini berusia 36 tahun dan menjabat sebagai wali kota Solo. 

Prabowo mengakui ada banyak pihak yang mengusulkan dirinya berpasangan dengan putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, dalam Pilpres 2024. Kendati begitu, Prabowo menegaskan bahwa nama lain masih berpeluang menjadi cawapres pendampingnya. 

"Ini demokrasi, ya. Sampai saat terakhir pendaftaran (di KPU), semua kemungkinan bisa-bisa saja," kata Prabowo.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menanggapi usulan yang disampaikan salah satu DPC Partai Gerindra agar dirinya berpasangan dengan Gibran. Prabowo mengaku akan membawa usulan tersebut ke rapat penentuan cawapres yang melibatkan semua ketua umum partai politik pendukungnya. 

Ketika ditanya apakah Gibran tidak terlalu muda dan minim pengalaman untuk menjadi cawapres, Prabowo menyatakan bahwa usulan tersebut datang dari rakyat, bukan kehendak elite politik. Dia mengklaim akan mendengarkan kehendak rakyat. 

"Ya gimana, kalau kehendak rakyat begitu (Girban cawapres)? Ini kita tidak bicara kehendak elite, tapi ini karena ada dukungan dari rakyat. Anda sendiri dengar dari mana-mana (dukungan untuk Gibran)," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement