Selasa 10 Oct 2023 22:32 WIB

Kasus Anak SMP Jatuh dari Sekolah, KPAI: Sampaikan Secara Transparan

KPAI meminta evaluasi mekanisme belajar- mengajar di sekolah.

Kondisi belakang sekolah SMPN 132 dan Tempat Kejadian Perkara (TKP) siswa yang tewas karena terjatuh dari jendela yang ada di lantai empat sekolah pada Selasa (10/10/2023).
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Kondisi belakang sekolah SMPN 132 dan Tempat Kejadian Perkara (TKP) siswa yang tewas karena terjatuh dari jendela yang ada di lantai empat sekolah pada Selasa (10/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta transparansi dalam kasus tewasnya pelajar SMP 132 di Cengkareng, Jakarta Barat, akibat terjatuh dari lantai empat gedung sekolah tersebut.

Ketua KPAI Ai Maryati Solihah menyatakan, jika dalam penyidikan  ditemukan kelalaian, maka perlu diberitahukan kepada publik agar dijadikan pembelajaran.

Baca Juga

"Kalau saya menemukan bukti-bukti adanya kelalaian, ini harus tetap disampaikan sebagai pembelajaran publik," ungkap Maryati di Jakarta pada Selasa.

Maryati juga mengevaluasi mekanisme belajar- mengajar di sekolah korban, termasuk pengawasan saat jam istirahat pelajar. "Kemudian bagaimana pengawasan ketika istirahat? Karena semua sekolah memang istirahat pada jam itu," katanya.

"Ini juga apakah perlu ada reformasi di dalam sekolah. Bahwa kalau di saat istirahat pun ada piket, tetap anak-anak ini dipantau," katanya.

Selain itu, Maryati juga meminta perhatian pihak sekolah terhadap sarana dan prasarana sekolah, menyusul fakta yang ditemukan bahwa korban terjatuh dari jendela tanpa teralis dan kaca.

"Kembali pada sarana dan prasarana yang harus segera ditangani karena memang di situlah sektor penting pendidikan," katanya.

Maryati menekankan sarana dan prasarana sekolah harus mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

"Sekecil apapun sarana-prasarana harus mencegah peristiwa yang tidak kita inginkan dan sudah kesanggupan dan kesiapan untuk segera mengantisipasi," kata Maryati.

 

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement