Jumat 06 Oct 2023 21:33 WIB

Baru Mulai Hujan, 4 Bencana Alam Langsung Terjang Kota Sukabumi

Baru mulai hujan, empat bencana alam langsung menerjang Kota Sukabumi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah kendaraan rusak tertimpa pohon di Kota Sukabumi (ilustrasi). Baru mulai hujan, empat bencana alam langsung menerjang Kota Sukabumi.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Sejumlah kendaraan rusak tertimpa pohon di Kota Sukabumi (ilustrasi). Baru mulai hujan, empat bencana alam langsung menerjang Kota Sukabumi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak empat kejadian bencana alam melanda Kota Sukabumi pada Jumat (6/10/2023) sore. Peristiwa tersebut terjadi setelah wilayah Sukabumi dilanda hujan disertai angin kencang.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyebutkan, bencana tersebut terjadi sekira pukul 15.40 WIB. "Kejadian pertama yakni akibat debit air meningkat akhirnya saluran irigasi jebol di Pondok Pesantren (Ponpes) Assirojul Munir RT 04 RW 09 Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, Jumat (6/10/2023).

Baca Juga

Bencana lainnya yakni adanya kerusakan kanopi Labkeesda akibat terjangan angin kencang. Selain itu petugas BPBD juga membantu proses evakuasi pohon tumbang di RW 09 Kecamatan Baros dan evakuasi rumah warga yang plafon rumahnya ambruk.

Hingga Jumat malam kata Novian, BPBD baru menerima empat kejadian bencana yaitu saluran irigasi jebol, kanopi ambruk, pohon tumbang dan plafon rumah ambruk. Kejadian bencana tersebut semuanya sedang dilakukan penanganan dan evakuasi oleh petugas di lapangan.

Novian menerangkan, dari empat bencana alam yang terjadi tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka. Sementara jumlah kerugian hingga saat ini masih dalam pengecekan petugas lapangan.

Menurut Novian, petugas BPBD terus melakukan pemantauan di beberapa kolasi rawan bencana alam seperti, longsor, banjir dan bencana alam lainnya. Monitoring ini untuk mengetahui daerah mana saja yang terjadi bencana alam usai hujan disertai angin kencang.

Di sisi lain Novian mengimbau, memasuki musim hujan masyarakat harus tetap waspada terhadap potensi bencana yang dapat terjadi kapan saja. Khususnya, bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana seperti memiliki rumah di bantaran sungai maupun berdekatan dengan tebing.n riga nurul iman

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement