REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai langkah untuk memperbaiki perusahaan BUMN terus dilakukan Menteri Erick Thohir. Setelah melakukan bersih-bersih di Jiwasraya, ASABRI dan perusahaan BUMN konstruksi, kini Menteri Erick melajukan gebrakan bersih-bersih di dana pensiun BUMN.
Erick Thohir menyerahkan data empat perusahaan pelat merah yang diduga menyelewengkan dana pensiun ke Kejaksaan Agung. Data yang diserahkan Menteri Erick adalah audit investigasi yang dilakukan BPKP terhadap dana pensiun Inhutani, PTPN (Perkebunan Nusantara), angkasa Pura 1 dan Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Langkah bersih-bersih Menteri Erick Thohir yang tak segan memberantas pelaku korupsi di seluruh tubuh perusahaan BUMN dinilai Dr. Phil. Sukri, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin, merupakan wujud komitmennya ketika menjabat sebagai Menteri BUMN. Pada saat ditunjuk Presiden Joko Widodo menjabat sebagai menteri, Erick berjanji untuk memperbaiki kinerja dan tata kelola BUMN menjadi lebih baik lagi.
Tak segan memberantas korupsi di BUMN menurut Sukri menunjukan sikap konsistensi dan profesionalisme Menteri Erick yang menjalankan amanah dari Presiden Jokowi. Selain itu bersih-bersih yang dilakukan merupakan salah upaya Menteri Erick untuk memajukan BUMN. Sebab BUMN merupakan salah satu tulang punggung perekonomian bagi Indonesia.
“Langkah berani yang dilakukan Menteri Erick bukan karena kepentingan politik dari pihak tertentu. Memang bersih-bersih yang dilakukan di BUMN memang harus segera dilakukan. Sebab selama ini banyak catatan mengenai BUMN yang membutuhkan perbaikan. Apa yang dilakukan Menteri Erick merupakan respon terhadap catatan yang ada mengenai BUMN yang membutuhkan pembenahan menyeluruh,” ucap Sukri.
Bersih-bersih yang dilakukan Menteri Erick dinilai Sukri merupakan langkah yang sangat berani. Terlebih lagi saat ini Indonesia memasuki tahun politik. Nyali dan keberanian tinggi dalam melakukan bersih-bersih di BUMN ini dinilai Sukri dikarenakan Erick bukan berasal dari salah satu parpol. Sehingga ia tak memiliki kepentingan untuk melindungi kepentingan parpol tertentu.
“Karena bukan kader dari salah satu parpol dan tidak dikontrol oleh kepentingan parpol, membuat Menteri Erick cukup berani melakukan bersih-bersih di BUMN. Selain itu dengan bersih-bersih yang dilakukan Menteri Erick juga menunjukan profesionalisme beliau ketika menjalankan tugas sebagai pejabat negara. Karena sikap profesional tersebut yang membuat Presiden Jokowi masih sangat percaya dengan kerja Menteri Erick,” kata Sukri memaparkan.
Diakui Sukri, langkah bersih-bersih yang dilakukan Menteri Erick belum sempurna. Proses pembenahan dan bersih-bersih yang dilakukan di BUMN merupakan proses yang panjang dan berkesinambungan. Sehingga dibutuhkan konsistensi dalam menjalankan amanah dalam pembenahan dan bersih-bersih di BUMN.
“Arah untuk melakukan pembenahan BUMN yang dilakukan oleh Menteri Erick sudah sangat tepat dan berada di jalur yang benar. Bukti nyata dari pembenahan dan bersih-bersih yang dilakukan Menteri Erick adalah BUMN sudah dapat memberikan kemanfaatan yang lebih kepada masyarakat Indonesia,” ucap Sukri.