Rabu 04 Oct 2023 17:05 WIB

Elite Demokrat: Tak Pas Kami Komentari Isu Reshuffle

Di media sosial, warganet sudah menyebut AHY sebagai menpora yang baru.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andri Saubani
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat (PD) Herzaky Mahendra Putra.
Foto: Republika/Prayogi.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat (PD) Herzaky Mahendra Putra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat angkat bicara soal kabar mendapat tawaran masuk kabinet. Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, resfhulle jadi hak prorogatif presiden.

"Reshuffle hak prerogatif presiden. Kami menghormati hak Presiden Joko Widodo untuk memilih menteri-menterinya, termasuk mempertahankan maupun mengganti para menterinya," kata Herzaky kepada Republika, Rabu (4/10).

Baca Juga

Ia berpendapat, Presiden Jokowi tentu menginginkan orang-orang terbaik yang memimpin negeri ini. Sehingga, mereka bisa membantu Presiden Jokowi dalam rangka menuntaskan amanah sebagai Presiden RI pada tahun terakhir.

"Tak paslah kalau kami membahas ini, bukan ranah kami," ujar Herzaky.

Terkait pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ia menilai, itu pertemuan antardua tokoh bangsa dan pemimpin di eranya masing-masing. Mengingat sudah cukup lama mereka tidak berbicara berdua saja, tentu banyak yang didiskusikan.

Mulai dari isu-isu terkini sampai saling konfirmasi mengenai berbagai hal. Selain itu, Presiden ke-6 dan Presiden ke-7 itu disebut saling berbagi pengalaman sebagai sesama negarawan dan sesama tokoh bangsa.

Dalam pertemuan itu, keduanya bersepakat menyukseskan Pemilu 2024 sesuai dengan perannya masing-masing. Artinya, keduanya akan berperan menjaga agar Pemilu 2024 benar-benar bisa berjalan dengan jujur, adil dan aman. 

"Bapak Joko Widodo sebagai presiden yang saat ini sedang bertugas dan Bapak SBY sebagai presiden yang pernah memimpin negeri ini," kata Herzaky.

Kemudian, ia mengungkapkan, SBY memberi penjelasan mengenai narasi perubahan yang selama ini disampaikan Demokrat ke publik. Antara lain melanjutkan apa yang baik dari pemerintahan dan presiden sebelumnya.

Sedangkan jika ada yang dirasa kurang optimal diperbaiki agar manfaatnya bisa semakin dirasakan rakyat. Hal ini juga sudah disampaikan Ketua Umum Demokrat, AHY, dalam berbagai kesempatan seperti pidato-pidato politik.

"Silaturahmi saja, antartokoh bangsa. Jangankan diajak silaturahmi dengan Bapak Joko Widodo, diajak silaturahmi dengan Bu Mega pun Pak SBY terbuka, demi kepentingan bangsa dan negara," ujar Herzaky.

Waketum Demokrat, Benny K Harman, justru menanyakan asal kabar partainya ditawari jabatan menteri oleh Jokowi. "Siapa yang bilang," kata Benny kepada Republika, Rabu (4/10/2023).

Kabar itu sendiri sudah cukup banyak dibicarakan warganet. Bahkan, sudah ada beberapa yang menyebut Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dengan sebutan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Kabar ini semakin menguat usai Partai Demokrat secara resmi memindahkan dukungan dari Anies Baswedan ke Prabowo Subianto. Partai Demokrat resmi berpindah poros dari Koalisi Perubahan ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Meski begitu, Benny belum dapat mengonfirmasi apakah kabar kalau Partai Demokrat mendapat tawaran masuk kabinet itu benar. Anggota Komisi III DPR RI itu mempersilakan kabar itu ditanyakan kepada warganet saja.

"Siapa warganet, tanya saja warganet," ujar Benny.

photo
Beda jalur karier anak SBY dan Jokowi - (Republika/berbagai sumber)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement