Selain itu, faktor tidak adanya teman juga menyebabkan seseorang mudah melakukan bunuh diri. Ia menyebut biasanya orang-orang yang seperti itu adalah orang yang introvert, yang tidak pernah mengungkapkan isi pikiran dan perasaannya pada orang lain.
"Pada waktu menyendiri itu dia bahasa psikologi tadi dia sedang terkena obsesif kompulsif tadi, karena selalu mencari celah mencari kesempatan untuk bunuh diri," katanya.
Menurut dia, bunuh diri bisa dicegah melalui deteksi dini. Ia pun mengusulkan kepada setiap universitas dan sekolah untuk selalu menekankan kepada murid dan mahasiswanya agar bercerita jika muncul pikiran untuk bunuh diri. Upaya dialog merupakan hal yang penting untuk dilakukan.
"Kalau mau bunuh diri harap cerita kepada teman terdekatnya yang dipercaya itu yang harus ditekankan," katanya.
"Dialog itu adalah media katarsis, kalau semakin dia banyak dialog, beban yang dalam dirinya akan lepas sendiri," ucap dia menambahkan.